BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Departemen Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru menghadapi tantangan serius dalam mengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Muara Fajar. Untuk mengatasi masalah tersebut, DLHK meminta tambahan alat berat.
“Saat ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan dua unit buldozer dan dua unit ekskavator. Namun, belum ada tindak lanjut dari pihak terkait,” ungkap Sekretaris DLHK Pekanbaru, Reza Fahlevi, pada Rabu 17 April 2024.
DLHK Pekanbaru menghadapi kekurangan baik dalam sumber daya manusia (SDM) maupun armada angkutan sampah. Selain itu, mereka juga harus mengatasi masalah pembuangan sampah yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Menurut Reza Fahlevi, volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Pekanbaru mencapai sekitar 1.000 ton per hari, sementara DLHK kekurangan sekitar 70 orang SDM.
“Kami juga mengalami kekurangan armada angkut sampah sebanyak 41 unit dump truck dan 114 unit pikap, yang jauh dari kebutuhan ideal,” jelas Reza.
Saat ini, DLHK hanya memiliki 18 unit dump truck dan 4 mobil pikap, padahal seharusnya mereka memiliki 59 dump truck dan 118 mobil pikap.
Salah satu masalah utama adalah ketidakaturan waktu pembuangan sampah oleh masyarakat. Pembuangan sampah sering terjadi di luar jam buang yang telah ditentukan, dan sebagian besar kecamatan belum memiliki tempat penampungan sampah sendiri.
“Angkutan sampah mandiri sering kali membuang sampah di tempat-tempat yang tidak sesuai atau TPS ilegal. Selain itu, penerimaan retribusi kebersihan juga masih rendah,” tambahnya.