BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kamis malam lalu, OpenAI secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap gugatan yang diajukan oleh Elon Musk terhadap perusahaan tersebut.
Memo internal yang dikirimkan kepada karyawan oleh startup kecerdasan buatan itu membuka pintu pandangan internal terkait pernyataan kontroversial Musk.
Dalam gugatannya, Elon Musk, salah satu pendiri OpenAI yang tidak lagi terlibat dalam operasional perusahaan, menuduh bahwa keterlibatan dekat OpenAI dengan Microsoft telah menggeser fokus perusahaan dari misi awalnya menciptakan teknologi open-source.
Musk mengklaim bahwa teknologi tersebut kini tunduk pada prioritas korporat.
Menyikapi klaim Musk, Jason Kwon, Chief Strategy Officer OpenAI, menyatakan bahwa saran Musk tentang OpenAI sebagai “subsidiary de facto” dari Microsoft mungkin muncul dari penyesalan Musk terhadap ketidakaktifannya dalam perusahaan saat ini.
Kwon menegaskan kemandirian OpenAI dan menekankan persaingan langsung dengan Microsoft.
Sam Altman, CEO OpenAI, dalam memo terpisah menggambarkan Elon Musk sebagai pahlawan dan menyatakan kagum pada kompetisi dalam membangun teknologi yang lebih baik.
Meskipun dua memo ini memunculkan sorotan, OpenAI menolak untuk memberikan komentar terkait gugatan atau isi memo.
Gugatan Elon Musk mencakup pelanggaran kontrak, pelanggaran tugas kepercayaan, dan klaim praktik bisnis yang tidak adil.
Sebagai donor sejak 2019, Musk berupaya menghentikan keuntungan yang diberikan OpenAI kepada Microsoft dan Altman secara pribadi.
Dalam memo yang sama, Kwon merujuk pada penyelidikan dari lembaga pemerintah setelah pengusiran Altman oleh dewan perusahaan.
Meskipun Kwon tidak menyebutkan nama agensi, ia mengonfirmasi kerjasama perusahaan dengan pemerintah dalam penyelidikan tersebut, menegaskan keterbukaan OpenAI terhadap proses hukum yang sedang berlangsung.***