BERTUAHPOS.COM, BAGANSIAPIAPI – Butuh kerja sama seluruh daerah di Riau untuk mendukung tercapainya swasembada pangan nasional di tahun 2017. Meskipun tak dipungkiri, masih banyak kendala yang dihadapi untuk meraih cita-cita tersebut. Pernyataan ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Provinsi Riau , Zailani dalam pertemuan konsolidasi pelaksanaan upsus padi, jagung dan kedelai di aula kantor Bupati Rokan Hilir, Rabu (18/02/2015)
Â
“Untuk meninngkatkan program swasembada pangan nasional 2017 maka harus diperlukan kerjasama antar masing- masing daerah. Karena hingga saat ini masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi di sektor pertanian di Riau ini,” tuturnya.
Â
Setidaknya ada enam hal yang masing jadi kendala untuk mencapai swasembada pangan. Yang pertama adalah adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan, terutama jadi lahan sawit.Â
Â
Berikutnya adalah kerusakan infrastruktur, produktivitas pertanian yang masih rendah dan juga kualitas SDM yang rendah. Faktor ke lima adalah kelembagaan penujang yang belum optimal dan terakhir adalah minimnya aksesbilitas para petani untuk mendapatkan tambahan modal.
Â
“Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan permasalahan yang terjadi di setiap daerah di Riau. Inilah yang harus menjadi PR buat kita semua, jika ingin mewujudkan swasembada pangan yang sesungguhnya, khususnya Rokan Hilir,” papar Zailani.
Â
Ia menambahkan, Rokan Hilir merupakan daerah yang kaya akan potensi sumber daya alam. Ini terlihat dari target yang ditetapkan Dinas Pertanian dan Perternakan Provinnsi Riau untuk Rohil. Dimana pada tahun 2015 dengan luas lahan 12 ribu hektar, Rohil ditargetkan menghasilkan produsi 11 ribu ton lebih.
Â
“Untuk jagung, target lahan 352 hektare dan target produksinya 767 ton. Sedangkan target tanaman kedelai untuk 1.775 hektare mampu memiliki produktivitas kedelai sebesar 1,929 ton,” rincinya.
Â
Rokan Hilir saat ini juga mnnjadi suplier pertama s-Riau. Diharapkan, Rohil tetap mampu menjadi central pertanian di Riau. (dian)