BERTUAHPOS.COM, BAGANSIAPIAPI – Menjelang perayaan Imlek 2566, Kota Bagansiapiapi dipenuhi oleh lampu lampion berwarna merah. Lampu lampion itu dipasang di berbagai sudut jalan, mulai dari persimpangan hingga “pekong” tempat ibadah masyarakat Tionghoa.
Dengan hiasan lampion dimana-mana, suasana Kota Bagan pun tak ubahnya seperti suasana di Singapura dan Hongkong.
“Kalau diibaratkan luar negri, suasananya seperti di Hongkong. Kalau di dalam Indonesia, ya seperti di Pontianak, Kalbar,” kata Tokoh Masyarakat Tionghoa Rohil, Gui Samtong, Senin (16/02/2015).
Pria yang akrab disapa Anton Quitama ini kepada bertuahpos.com melanjutkan, tahun 2015 ini merupakan tahun kambing. Menurut kepercayaann orang Tionghoa, tahun 2015 ini mudah mendapatkan rezeki.
Saat perayaan Malam Imlek, biasanya warga berkumpul di Yayasan Multi Marga untuk berdoa kepada sang pencipta. Kebanyakan para muda mudi juga menggelar acara hiburan yang dipusatkan di Kelenteng Pak Kua Ting. Biasanya dilakukan dengan berkaroke, menikmati tarian maupun nyanyian solo.
Kemeriahan Imlek di Kota Bagansiapiapi seperti ini memang sudah berlangsung sejak bertahun-tahun yang lalu. Karena Bagansiapiapi memiliki komunitas Tionghoa yang besar di Riau.
Bahkan menurut cerita masyarakat Bagansiapiapi secara turun temurun, nama Bagansiapiapi erat kaitannya dengan cerita awal kedatangan orang Tionghoa ke kota itu. Disebutkan bahwa orang Tionghoa yang pertama sekali datang ke Bagansiapiapi berasal dari daerah Songkhla di Thailand. (dian)