BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sampai menyentuh level Rp. 12.800 membuat sebagian bedagang impor ketar-ketir. Pasalnya ketergantungan Indonesia terhadap barang impor masih tinggi.
Namun, melemahnya nilai tukar rupiah ini bukanlah sesuatu hal yang baru lagi bagi sejumlah pedagang impor. Seperti diungkapkan Acil, pemilik Stellarmoto yang menjual perlengkapan Touring Impor.
“Ini bukannlah sesuatu yang baru lagi bagi Saya sebagai pedagang produk impor. Sebab, sebelumnya sudah pernah mengalami kondisi ini, jika nilai tukar rupiah terhadap dolar masih di bawah 13.000 saya rasa tidak berpangaruh banyak,” terangnya pada bertuahpos.com ” Sabtu (14/2/2015).
Dalam kondisi seperti ini, ia telah memiliki strategi khusus. Seperti penyeimbangan harga dan promo diskon,namun masalah revisi harga tentu akan tetap ada.
Revisi harga yang terjadi pada barang-barang impor biasanya akan berpengaruh pada modal sekitar 3-10 persen dari harga awal. Dan pedagang harus menekan kenaikan harga barang-barang import supaya tidak terlalu besar dampak yang diberikan oleh perubahan harga tersebut.
Tapi, jika rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin melemah dan dolar semakin kuat, yang di khawatirkan adalah akan banyak industri berbahan baku impor di Indonesia yang terancam tutup. (nova)