BERTUAHPOS.COMÂ PEKANBARU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, dinilai telah keliru dalam mengambil keputusan. Karena telah melakukan kerjasama dengan Forum Wartawan Reaksi Cepat (WRC) terkait informasi soal penanggulangan bencana kebakaran lahan di Provinsi Riau, Jumat (13/02/2015).
Â
Hal lain yang sempat membingungkan dan menjadi sorotan media massa, soal menandatanganan ‘Memoransum of Independen’ atau MoI. “Ini sejarah pertama yang pernah saya lihat. Biasanya MoU belum pernah ada MoI,” ujar Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Riau, Fakhrozi.
Â
Ia menilai hal ini perlu dikritisi oleh semua pihak, terkait urgensi BPBD melakukan penandatangan kerja sama dengan sejumlah lembaga yang mengatasnamakan wartawan.Â
Â
“WRC itu wartawan mana. Sebutin apa mereka menulis berita. Jangan kotori profesi jurnalis dengan melakukan kerjasama tak jelas seperti itu,” tambahnya.
Â
Selaku kepala BPBD, Said Saqlul dinilai keliru. Rozi melihat pejabat pemerintahan Riau serampangan melakukan kerjasama tanpa melihat lebih jauh kepada kejelasan identitas suatu lembaga.
Â
“Tak masalah, selama ini tanpa BPBD kawan-kawan jurnalis lain tetap bisa bekerja. Selama ini yang membesarkan kerja BPBD adalah jurnalis yang punya media jelas,” tambahnya.
Â
Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman ketika ditanyakan perihal penandatangan MoI ini juga belum mengetahu sama sekali. “Saya belum tahu,” katanya, saat ditemui di gedung Gubri di hari yang sama. Pagi itu Plt sedang mengahadiri acara peluncuran e-goverment di Ruang melati.
Â
Kepala BPBD Riau Said Saqlul, memang menyebutkan bahwa jauh sebelum ini, pihaknya sudah membuka informasi terkait hal ini. “Kita sudah informasikan ke rekan-rekan. Siapa yang cepat, makanya kita segerakan,” ujarnya usai acara tersebut.
Â
Dia menyebutkan, WRC ini nantinya akan memberikan informasi-informasi akurat yang akan disampaikan kepada masyarakat terkait penanggulangan bencana nantinya. Dengan kata lain WRC ini adalah bagian dari sistem yang dibentuk oleh BPBD.
Â
“Memang hasus satu sistem, tidak bisa mencar-mencar untuk mendapatkan informasi. Selama ini kan informasi kadang yang masuk kurang akurat,” tambahnya. (melba)