BERTUAHPOS.COM – Startup Indonesia diperkirakan akan dihadapkan pada tantangan sulitnya pendanaan di tahun 2024, menurut Center of Economic and Law Studies (Celios).
Dikutip dari Bisnis.com, Senin, 15 Januari 2024, penyebab utamanya masih ssoal tak stabilnya kondisi global.
Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, menyoroti penurunan pendanaan sebagai pemicu banyaknya perusahaan yang melakukan PHK dan bahkan gulung tikar.
“Pendanaan yang makin berkurang inilah yang membuat banyaknya tindak PHK dan perusahaan yang gulung tikar. Startup digital banyak tertekan karena minimnya pendanaan. Banyak yang melakukan layoff, dan banyak pula yang berhenti beroperasional,” ungkapnya.
Menurutnya, dampak nyata dari kondisi tersebut akan mengurangi ekspektasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025.
Data dari laporan terakhir oleh Google, Temasek, dan Bain menunjukkan penurunan proyeksi ekonomi digital Indonesia dari US$146 miliar pada tahun 2021 menjadi US$109 miliar pada laporan 2023.
Meskipun proyeksi tersebut menunjukkan tren negatif, Huda menyatakan bahwa masih ada harapan.
Menurutnya, investor yang menunggu dan melihat situasi menjelang pemilu 2024 memberikan secercah harapan. Ketiga pasangan calon presiden diharapkan akan mendukung pengembangan ekonomi digital.
“Bagi perusahaan rintisan yang menyasar platform yang sangat tersegmentasi, harus tetap berhati-hati. Sebagianya harus memperhatikan kebijakan dari masing-masing paslon. Hal tersebut berpengaruh terhadap ekspektasi pendanaan,” tambah Huda.
Dia memberikan contoh pada Zenius, sebuah startup pendidikan yang gagal mengelola dana dengan baik dan melakukan ekspansi ke bisnis offline, menyebabkan beban operasional membengkak.
Perusahaan ini akhirnya mengumumkan penutupan dalam 10 hari pertama 2024.
Meski demikian, Huda menekankan bahwa sementara pendanaan mungkin sulit di tahun ini, investor yang bersikap hati-hati dan pemilihan strategi yang bijak masih dapat membantu startup melewati masa sulit ini.***