BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – ASIA Pacific Rayon (APR) merayakan tahun ke-5 kiprahnya di industri tekstil berkelanjutan pada Desember tahun ini. Perusahaan yang beroperasi di bawah payung Royal Golden Eagle (RGE) ini bercita-cita untuk menjadi produsen viscose-rayon yang bertanggung jawab dan efisien berkelas dunia, menciptakan nilai bagi masyarakat, negara, iklim, pelanggan, dan perusahaan.
Perusahaan anak bangsa ini diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada 21 Februari 2020. Jokowi juga melepas dua truk kontainer berisi viscose-rayon APR yang diekspor ke Turki. Dari titik ini APR terus berkembang hingga kini memproduksi 300.000 ton viscose-rayon pertahun dan memasarkan produknya secara global hingga ke 16 negara
Dalam kurun waktu lima tahun sejak pendiriannya, APR menjadi produsen viscose-rayon terdepan yang ikut mendorong pertumbuhan industri tekstil dan fesyen Indonesia serta sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan negara dalam importasi bahan baku tekstil.
Hingga hari ini, APR terus memperkuat komitmennya dalam mendukung industri tekstil dan fesyen yang berkelanjutan di Indonesia. Melalui inisiatif berkelanjutan APR2030, perusahaan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau ini berkomitmen untuk berkontribusi positif terhadap iklim, alam, manufaktur bersih, serta sirkularitas dan kemajuan yang inklusif hingga 2030 nanti.
Serat viscose-rayon APR berasal dari serat kayu akasia dan eukaliptus yang bersifat renewable dan diproduksi melalui pengelolaan yang lestari oleh APRIL Group, yang juga merupakan unit usaha dari RGE. Keunggulannya, serat rayon APR mudah terurai (biodegradable) dalam kurun waktu 30 hari dan telah tersertifikasi aman bila terurai di laut.
Komitmen nyata APR dalam mendukung sirkularitas tercermin dengan kolaborasi bersama PT Matahari Department Store Tbk (Matahari) dengan meluncurkan program “Daur Ulang Bajumu”. Para konsumen dapat datang membawa baju bekas untuk dimasukkan ke drop box yang ada di 46 gerai Matahari di seluruh Indonesia. Konsumen yang berpartisipasi dalam komitmen keberlanjutan ini jugaberhak mendapatkan voucher belanja di Matahari Department Store.
Komitmen APR lainnya dalam mendukung fesyen yang berkelanjutan ditunjukan dengan menginisiasi Jakarta Fashion Hub (JFH), ruang kolaboratif yang mempertemukan fesyen dan kreativitas pada tahun Juni 2021, yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Dukungan terhadap calon desainer juga ditunjukkan dengan memberikan beasiswa belajar fesyen. Selain itu APR kerap mendukung pelaksanaan acara fesyen tahunan seperti Jakarta Fashion Week (JFW) dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW). Pada JMFW 2024, APR menggandeng 6 perancang busana dan 6 perajin batik asal Riau dan memperkenalkan 24 koleksi ready to wearbernuansa wastra khas Budaya Melayu Riau bertemakan “Sajak di atas Ombak” yang terinspirasi oleh ombak Bono, Sungai Kampar, Provinsi Riau.
Sementara itu pada JFW 2024 APR menggandeng 4 brand nasional yaitu Aruna Creative, Bateeq, Frederika dan Ghea Resort by Amanda Janna, menampilkan 48 desain dalam balutan tema “Revival of Simplicity”.
“Kami berharap APR, industri tekstil, dan pemerintah Indonesia dapat berkolaborasi dalam sebuah peta jalan nasional yang akan mengatasi masalah-masalah sistemik dan menghilangkan hambatan-hambatan untuk membangun industri tekstil yang berkelanjutan,” ungkap Basrie Kamba, President Director APR dalam Sustainable Report yang dikeluarkan pada November 2022 lalu.
Penghargaan-penghargaan bertaraf nasional dan internasional juga turut menemani perjalanan lima tahun APR: mulai dari sertifikat Rco-Vados dengan kategori Emas untuk performa APR di tahun 2022, penghargaan National Lighthouse Industry 4.0 dari Kementerian Perindustrian, penghargaan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup tahun 2022-2023 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, hingga yang terbaru penghargaan Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kemarin, hari ini dan besok APR akan terus memperlihatkan komitmen tinggi mendukung kemajuan industri tekstil berkelanjutan di Indonesia maupun di tingkat global.***