BERTUAHPOS, JAKARTA – Menyisakan dua bulan lagi, pemerintah melaporkan baru mendapatkan pemasukan dari hasil penjualan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 271,5 triliun. Sesuai target APBN-P 2013, pemerintah menargetkan mampu meraup pembiayaan dari SBN senilai Rp 331 triliun.
Realisasi tersebut sudah termasuk kontribusi dari penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI010 yang diumumkan Dirjen Pengelolaan Utang, Kementrian Keuangan yang mencapai Rp 20,2 triliun. Pemerintah telah menetapkan penerbitan SBN terdiri dari SBN domestik, SBN valas domestik dan juga Sukuk.
Â
“Dari Rp 331 triliun target SBN, realisasi bruto Rp 271,535 triliun,” kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Loto Sinartia Ginting saat ditemui di Gedung Kementrian Keuangan, Senin (7/10/2013).
Â
Dengan realisasi tersebut, target penerbitan SBN tersebut masih kekurangan sekitar Rp 60,2 triliun. Rencananya kekurangan dana itu akan diperoleh dari penerbitan SBN domestik senilai Rp 48 triliun, SBN valas domestik Rp 5 triliun, serta Sukuk Rp 1,3 triliun.
Â
“Tapi ini fleksibel. Nanti kalau Sukuk mau lebih, bisa ambil porsi SBN nanti tergantung realisasi. Dan itu dimungkinkan, SBN itu target individual, subtitusi dimungkinkan,”kata dia.
Â
Di kesempatan yang sama, Direktur Jendral Pengelolaan Utang, Kemenkeu, Robert Pakapahan menambahkan elemen SBN valas domestik yang rencananya akan diterbitkan pada Oktober terpaksa dimundurkan menjadi November seiring penertiban aturan.
Â
“Penyiapan SOP-nya , karena ini baru pertama kali, ini lelang biasa, tapi menggunakan US Dolar, perlu sistem baru, sistemnya US Dolar. Disamping itu ada beberapa aturan yang tenyata perlu kita rapikan, jadi perlu ditunda 1-2 minggu. Jadi karena tekait SOP dari penerbitan aja,” tutupnya. (Yas/Shd/Liputan6)