Kadis   Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau Ramli Walid mengakui potensi di sektor perdagangan, hingga saat ini masih terbengkalai. Sementara hasil potensi yang diperdagangkan ke luar negeri menjadi produk andalan untuk berbagai macam  produk makanan.
Â
“Untuk di Riau saja kita lihat, ikan laut itu jadi barang mewah. Padahal di tempat kita banyak,” ujarnya, akhir pekan lalu.
Â
Disperindag meyakini, perlu ada perbaikan sistem perdagangan agar hasil produk SDA ini juga bisa dinikmati oleh masyarakat pribumi.
Padahal potensi perdagangan ikan di dalam negeri sangat besar. Kerugian negera yang mencapai Rp. 300 triliun per tahun harus segera ditekan, jika masih menganggap potensi laut Riau masih berharga. Salah satunya dengan memperbaiki sistem perdagangan di pelabuhan. Karena selama ini, transaksi perdagangan harusnya terjadi di pelabuhan. (melba)
Â