BERTUAHPOS.COM, BUKITTINGGI – Meskipun peredaran baju impor bekas sudah lama dilarang, namun penjual dan pembeli masih banyak, termasuk di Pasar Atas Bukittinggi. Di sini, berbal-bal baju bekas bisa habis terjual.
Â
Seperti dibeberkan Doni F (40), salah satu pedagang baju bekas di Pasar Atas Bukittinggi. Kepada bertuahpos.com, Sabtu (07/02/2015), ia mengaku bisa menjual banyak baju kiriman Sumatera Utara dan Riau.
Â
Dalam sehari, ia bisa melakukan transaksi jual beli baju seken ini sekitar Rp 1,5 sampai 2 jutaan.
Â
“Kebanyakan baju bekasnya ini dari Korea dan Cina. Jadi kebanyakan ukurannya sama dengan ukuran orang kita. Kalau dari Barat kan sozenya besar dan sulit laku,” ujar pria yang sudah 15 tahun jualan baju impor bekas ini.
Â
Doni biasanya memasok barang, sekali dalam sebulan sebanyak 10 bal. Dari baju yang dibelinya itu, hampir tidak ada yang terbuang. Karena walau sudah mati gaya dan mode, pakaian tersebut masih bisa diopor ke luar daerah seperti Mentawai, Batusangkar, Payakumbuh, dan Pesisir Selatan.
Â
Sementara itu, beberapa pembeli mengaku memilih pakaian seken karena selain harga yang lebih miring juga karena kualitas barang lebih bagus.Â
Â
“Kami suka pakaian ini karena harganya lebih murah, lagian model dan kualitasnya bagus-bagus,” aku Abdul Hafiz Hidayat, saat ditemuai sedang mengunjungi pakaian seken dikawasan Pasar Putih.
Â
Melihat fenomena seperti ini, Ketua DPRD Bukittinggi, Beny Yusrial menghimbau agar pihak terkait segera melakukan tindakan demi antisipasi terjadinya korban. Tertutama korban terjangki bakteri berbahaya yang disebabkan pakaiman impor bekas yang tidak steril.
Â
“Kepada pihak-pihak terkait kita anjurkan agar segera melakukan tindakan sebelum terjadinya korban, minimal untuk memastikan dan merubah image yang muncul saat ini, agar tidak terjadi keraguan, maka dari itu pihak terkait harus segara memberikan hasil pemeriksaan agar masyarakat merasa lebih aman,†pintanya. (khatik)