BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Industri startup di Indonesia, dalam beberapa tahun belakangan, sempat mengalami masa sulit. Namun, tanda-tanda kebangkitan sudah mulai terlihat. Pendapat ini diutarakan oleh Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo), Handito Joewono.
Menurutnya, kebangkitan startup di Indonesia masih memerlukan waktu dan dukungan dari pemerintah. Salah satu angin segar bagi pertumbuhan startup adalah wacana untuk memberikan pinjaman kredit.
Meskipun modal penting, Handito menekankan, bahwa model bisnis yang berkelanjutan jauh lebih penting dan harus jadi fokus utama dalam pengembangannya.
Investor saat ini cenderung melihat model bisnis sebagai penentu utama dalam memutuskan untuk berinvestasi ke sektor ini.
“Bisnis model menjadi hal yang penting dalam pengembangan startup. Geliat kebangkitan startup di Indonesia, tentu suatu hal yang baik, namun harus perlu dibangun secara komprehensif,” ujarnya.
Adapun dukungan teknologi, juga menjadi faktor penting dalam memacu pertumbuhan startup di Indonesia. Seperti teknologi digital, tidak hanya menjadi alat untuk membangun startup, tetapi juga elemen yang tak terpisahkan dalam menjalankan bisnisnya.
Dengan dukungan teknologi dan inovasi, menurutnya, generasi muda yang tertarik pada startup seharusnya memiliki kesempatan untuk mengembangkan bisnis mereka.
Handito juga mendorong perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam pengembangan startup melalui program Kampus Merdeka yang digagas oleh pemerintah.
Dia menegaskan, bahwa startup tetap harus menjadi bisnis yang menghasilkan profit, dan untuk itu, akses pasar harus dibuka. Oleh karena itu, kebijakan yang mendukung startup—terutama yang didirikan oleh anak muda—menjadi kunci penting dalam mendorong pertumbuhan industri ini.
Namun, meskipun potensi besar ada, jumlah startup aktif di Indonesia masih terbatas. Idealnya, Indonesia bisa memiliki lebih dari 2000 startup aktif, sementara saat ini jumlahnya hanya sekitar 500 startup.***