BERTUAHPOS, JAKARTAÂ – Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja menyatakan Indonesia akan melakukan kerja sama bilateral dalam sektor perikanan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Dia menilai kerja sama ini sangat penting untuk mendorong ketahanan pangan di kawasan tersebut. “Kita harus dorong ketahanan pangan di Asia Pasifik,” kata Sjarief saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 30 September 2013.Â
Â
Menurut dia, momentum pertemuan forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) bisa menjadi media bagi promosi pengelolaan perikanan untuk mendukung ketahanan pangan. “Kerja sama harus ditingkatkan,” ujarnya.
Â
Sjarief mengatakan, Rabu pekan ini Indonesia akan meneken perjanjian kerja sama bilateral dengan Cina di sektor perikanan. Kerja sama ini berkaitan dengan fish stock assessment. Indonesia dan Cina akan bekerja sama untuk membangun stasiun pemantauan di kawasan Padang, Sumatera Barat. “Ini untuk memantau cuaca di laut,” kata dia. Selain dengan Cina, Indonesia pun akan menjalin kerja sama dengan Thailand dan Peru.
Â
Sekarang ini, kata dia, masih terjadi over fishing. Sebanyak dua pertiga ikan dunia ditangkap sebelum waktunya. “Ini ancaman buat stok ikan dunia,” kata dia. Kerja sama di antara negara-negara Asia Pasifik, kata Sjarief, bisa diarahkan untuk mengatasi hal tersebut. “Pengelolaan stok ikan diperbaiki.” Jika dapat dikelola bersama, Sjarief optimistis stok ikan dunia tetap aman untuk mendukung ketahanan pangan, termasuk bagi Indonesia.
Â
Â
Â
(tempo.co)