BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Rasa empati Gubernur Riau, Syamsuar dipertanyakan, sebab di tengah masyarakat Riau dirundung bencana kabut asap, Syamsuar malah memboyong istri dan sejumlah Kepala Dinas di lingkungan Pemprov Riau berangkat ke Jerman, kata pengamat kebijakan publik dari Unilak, M Rawa El Amady, saat dihubungi Bertuahpos.com, Selasa, 10 Oktober 2023 di Pekanbaru.
Rencana keberangkatan Syamsuar bersama rombongan ke Jerman yakni pada 20 hingga 28 Oktober 2023 mendatang. Keberangkatan ini dalam rangka kunjungan kerja Internasional terkait pendidikan dan tenaga kerja.
“Saya hanya menekankan 2 poin penting dalam hal ini, pertama secara etik, kedua terkait empati. Kunjungan kerja ke Jerman Gubernur bersama rombongan Kepala Dinas ini wajar dipertanyakan masyarakat, di tengah Riau dirundung kabut asap seperti ini,” kata Rawa.
Rawa menyebut, hal seperti ini malah sudah menjadi tradisi bagi pejabat dan kepala daerah di Riau, saat menjelang akhir masa jabatan selalu saja ada agenda ke luar negeri.
“Seperti melepas seluruh beban kerja lalu ke luar negeri, mengajak orang dekat atau orang yang dianggap sejalan,” katanya.
“Ini kan undangan terkait pendidikan, tapi yang berangkat juga banyak pejabat yang tak ada kaitannya dengan itu. Termasuk para istri juga pergi. Itu kan sama saja seperti jalan-jalan motifnya kunjungan kerja. Ini yang disorot publik,” ungkap Rawa.
Menurut Rawa, Gubernur seharusnya berani untuk transparan, apakah anggaran yang digunakan dari APBD atau pakai dana pribadi. Namun, jika dilihat dari rencana kunjungan kerjanya, pastinya menggunakan anggaran daerah. “Atau mungkin pakai dana pribadi Gubernur?” sebutnya.
Dia menambahkan, momentum Syamsuar bersama rombongan akan berangkat ke Jerman, tidak tepat. Mengingat masyarakat saat ini tengah dirundung bencana kabut asap akibat Karhutla.
“Sekarang kan, masyarakat Riau tengah dihadapkan dalam ancaman kesehatan karena kabut asap, sektor pendidikan juga demikian. Tapi kok malah ke luar negeri,” tuturnya.
Seharusnya, kata dia, Syamsuar lebih fokus menyelesaikan masalah asap, yang memang menjadi tanggung jawabnya sebagai Gubernur Riau. “Harusnya dia (Gubri) tangani kabut asap dulu,” sambungnya.
“Agenda (ke Jerman) itu mungkin sudah lama, ya sama lah seperti kebanyakan kepala daerah yang ada di Riau menjelang akhir masa jabatan. Jadi, ini bukan cuma soal etik, tapi juga soal empati dia (Syamsuar) terhadap masyarakatnya,” sambung Rawa.
Dalam situasi seperti ini (kabut asap), Syamsuar seharusnya memiliki rasa menjadi bagian dari masyarakat. “Itu yang nggak ada,” sambung Rawa.
“Gimana? Aduh. Pejabat publik kok nggak punya empati gitu ya. Masalah asap itu sebuah masalah yang besar,” tuturnya.
Menurut Kepala Diskominfotik Provinsi Riau, Erisman Yahya, Gubernur beserta rombongan akan terbang ke Jerman untuk menindaklanjuti MoU yang sebelumnya sudah disepakati.
Berikut nama pejabat-istri yang terbang ke Jerman:
- Syamsuar, Gubernur
- Masrul Kasmy, Asisten I
- Imron Rosyadi, Kadis Tenaga Kerja
- Kamsol, Kadis Pendidikan
- Elly Wardhani, Kepala Biro Hukum
- Arden Semeru, Kabag SMK
- Selamet Heryadi, Kabag Protokol
- Raja Jeihan, Ajudan Gubernur
- Misnarni, Istri Gubernur
- Tengku Reni Azmahrani, Istri Asisten I
- Ilham Affandi, Travel Perjalanan