BERTUAHPOS.COM, Harga minyak ditutup melonjak delapan persen pada akhir perdagangan Jumat waktu New york, dan menjadi kenaikan terbaik sejak Juni 2012.
Dikutip dari CNBC, Sabtu 31 Januari 2015, naiknya harga minyak terjadi, setelah adanya data perusahaan pengebor minyak mulai mengerem eksplorasi minyaknya untuk memangkas jumlah produksi.
Pedagang mengatakan atas dasar itu, mereka kemudian memiliki sinyal beli teknikal. Namun, harga minyak masih di posisi terendah sejak tujuh bulan terakhir.
Dalam seminggu terakhir, Amerika Serikat memangkas 94 rig pengeboran aktif. Sementara itu, produsen minyak Kanada, Baker Hughes, juga melaporkan menonaktifkan 11 rig pengeboran, karena terus melemahnya harga minyak.
Penurunan rig pengeboran itu menjadi yang terbesar sejak 1987. Pedagang berharap, Amerika Serikat terus mengurangi produksi minyaknya.
Minyak turun hampir 50 persen tahun lalu, terbesar sejak krisis keuangan pada 2008, seiring langkah Amerika Serikat mengeksplorasi minyak mentah pada tingkat tercepat dalam lebih dari tiga dekade terakhir dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menolak untuk mengurangi jumlah produksinya.
Harga minyak Brent naik S$3,86 ke level $52,99 per barel di London, berbasis ICE Futures Europe exchange. Sedangkan secara keseluruhan, untuk Januari 2015, harga minyak Brent turun US$5, atau hampir sembilang persen.
Sementara itu, harga minyak mentah Amerika Serikat naik US$3,71 ke level US$48,24 per barel. Sedangkan secara keseluruhan, untuk Januari 2015, harga minyak mentah AS turun US$6, atau 11 persen.
Jumlah produksi minyak OPEC selama bulan pertama tahun ini naik menjadi 30,37 juta barel per hari. Menjadi bukti bahwa OPEC memang tidak bersedia memangkas jumlah produksinya. (asp/Viva)