BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) kembalu menargetkan menyerap sebanyak 3.500 ton beras lokal. Bulog membeli beras dari petani dengan Harga Pokok Pembelian (HPP) sebesar Rp 6.600 per kilogram.
Â
Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Regional Bulog Riau dan Kepri, Faruq Octobri Qomary kepada bertuahpos.com. “Untuk target penyerapan beras lokal kita tahun 2015 dari hasil rapat kerja sama seperti tahun sebelumya
3.500ton,” sebutnya Jumat (30/01/2015).
Â
Pada 2014 pihaknya telah menyeeap beras di Riau sebanyak 1.500 ton. Sedangkan untuk Riau Kepri pihaknya berhasil melampaui target. “Kita berhasil menyerap beras lokal Riau-Kepri sebanyak 3.557 ton sepanjang tahun 2014,”
tuturnya.
Â
Minimnya sentral penghasil beras di Riau dan Kepri, membuat Bulog harus mendatangkan pasokan dari daerah sekitar provinsi tersebut. Mayoritas gabungan kelompok tani yang ada di Riau hanya memproduksi beras untuk kebutuhan lokal dan dalam skala kecil. Selain itu dengan masih ramainya peralihan fungsi lahan dari pertahian ke kebun Sawit turut jadi salah satu indikator sulitnya penyerapan beras lokal.Â
Â
“Belum lagi harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan HPP lalu kualitas gabah maupun berasnya berbeda dari satu petani dengan petani lainnya,” katanya.
Â
Khusus Riau, lumbung padi hanya daerah Dumai, Kampar, Rengat, Tembilahan, Siak dan sebagian Pekanbaru yang memiliki lokasi pertanian. Untuk itu dirinya berharap kepada pemerintah Provinsi agar dapat menambah lahan yang dijadikan sebagai sentra padi.
Â
“Harapan kita kepada pemerintah Riau Kepri dapat menambah lahan baru. Sehingga tidak lagi bergantung dengan daerah lain,” sebutnya.
Â
Sebab beras itu nantinya diperuntukkan sebagai cadangan beras dan program raskin. Selain itu juga cadangan pasar murah jika terjadi gejolak harga maupun keadaan darurat lain seperti bencana alam. (riki)
Â