BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Riau (FKMR) drh H Chaidir, MM, mengungkapkan kekecewaannya, terhadap kebijakan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang menyewa kantor mewah di Jakarta dengan nilai fantastis, yakni R382 miliar per tahun.
“Untuk apa PHR itu berkantor mewah di Jakarta? Memang PHR itu menaungi operasional Wilayah Kerja (WK) Sumatera, tapi 90 wilayah operasional mereka ada di Riau,” kata Chaidir saat dihubungi Bertuahpos.com, Rabu, 19 Juli 2023 di Pekanbaru.
Menurutnya, dengan biaya sewa sebesar Rp382 miliar, PT. PHR bahkan bisa membangun kantor mewahnya di Riau. Mewakili masyarakat Riau, kata Chaidir, apa yang dilakukan PHR tentu sangat mengecewakan.
Ia menyebut, dengan kondisi seperti sangat mungkin jatah dana bagi hasil (DBH) Riau berkurang, karena bengkaknya biaya operasional perusahaan.
“Karena mungkin mereka berpoya-poya di sana. Baik karena biaya operasionalnya yang tinggi karena berkantor di Jakarta, atau memang ditinggi-tinggikan. DBH itu kan setelah dipotong pajak, operasional dan lain-lain. Baru itu dibagikan,” tuturnya.
Chaidir menyebut, dengan memegang 90 persen wilayah operasional PHR di Riau, sudah sewajarnya perusahaan Migas negara itu berkantor di Riau. Hal juga sudah lama disuarakan masyarakat Riau.
“Sangat wajar kalau PHR itu berkantor pusatnya di Riau dan yang terjadi saat ini sangat tidak masuk akal. Tapi sampai saat ini suara masyarakat Riau tidak didengarkan,” tambahnya.
Seperti diberitakan, Basuki Tjahaja Purnama meminta agar PT PHR menutup kantor mewahnya di Jakarta dan dipindahkan ke Sumatera.
“Kita bicara Hulu Rokan, PHR, masa kantor pusatnya ada di gedung mewah di Kuningan, sewa lagi. Kenapa nggak pakai kantor yang ada saja.***