BERTUAHPOS.COM, PAYAKUMBUH – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Payakumbuh memberikan estimasi bahwa lahan pertanian di wilayahnya terus berkurang. Lahan tersebut beralih fungsi menjadi jalan, perumahan, ruko dan tempat usaha dengan luasan hampir 7-10 hektar.Â
Â
Kondisi seperti iniseiring dengan jumlah pertumbuhan penduduk Payakumbuh yang mencapai 1,1 persen setiap tahun. Jumlah itu jauh meningkat dibanding dengan lima tahun terakhir yang hanya 0,8 persen.
Â
Dari hasil survei BPS tahun 2010 silam, jumlah lahan sawah di Kota Payakumbuh  mencapai 2700 hektare. Dengan rumah tangga petani hasil surve BPS tahun 2011  mencapai 11.731 KK. Namun, pada surve tahun 2013, dua tahun lalu berkurang menjadi 9.895 KK.
Â
“Kalau survei terbaru, jumlah lahan pertanian khusus sawah belum dilakukan. Kita hanya merujuk pada hasil survei tahun 2010 dimana berjumlah 2700 hektare. Tetapi karena pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan faktanya bisa kita lihat lahan pertanian dialih fungsi menjadi ruko, jalan, perumahan, dan tempat usaha. Jadi estimasi kita setiap tahun itu hampir 7-10 hektare terjadi alih fungsi,” jelas Kepala BPS Payakumbuh Ajri Fanzain, Senin (26/01/2015) kemarin kepada wartawan.
Â
Hebatnya, walau jumlah lahan sawah berkurang setiap tahun tetapi hasil produksi pertanian sawah melebih konsumsi masyarakat Payakumbuh. Perhektarenya hasil produksi padi masyarakat bisa mencapai 7-8 ton. Meningkatnya hasil produksi akibat intensifikasi bibit, teknologi.
Â
“Lahan beralih fungsi, namun hasil produksi padi masyarakat meningkat. Karena sudah dibantu dengan benih unggul, teknologi lainnya sehingga hampir 13 ribu ton lebih hasil produksi setiap tahun yang siap diekspor ke daerah tetangga seperti Riau, Jambi dan Bengkulu. Tetapi mesti ada perhatian soal berkurangnya lahan pertanian, sebab seiring dengan itu jumlah rumah tangga petani juga berkurang, bisa jadi faktor beralih propesinya masyarakat akibat kekurangan lahan pertanian,” sebutnya.
Â
Â
Untuk saat ini masih tersisa jumlah petani sawah 6233 KK. Namun, untuk petani lahan seperti perkebunan coklat, cabae dan lainya masih terbilang banyak. “Petani kebun juga banyak, dan hasilnya juga bagus seperti coklat, jadi kalau khusus sawah saja jumlahnya 6233 KK,”  tutur mantan Kepala BPS Bukittinggi itu. (khatik)