BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Industri sawit di Riau masih bisa berbangga, karena provinsi ini dijadikan sebagai pilot project pemerintah pusat untuk pemberian  sertifikasi Indonesia Suistainable Palm Oil (ISPO). Terutama untuk para petani swadaya.
Â
Kadisbun Riau, Drs H Zulher MS, di sela-sela pertemuan dengan tim sertifikasi, Senin (26/01/2015) menerangkan, langkah ini sebagai lanjutan dari pelaksanaan sertifikasi seluruh pelaku usaha perkebunan.
Â
Survei itu dilaksanakan bulan Januari hingga Maret 2015. Sedangkan tim sertifikasi terdiri dari United Nation Development Program (UNDP) sebagai penyandang dana, perwakilan Dirjenbun, PT Asian Agri, dan PT Astra Agro Lestari.
Â
“Sertifikasi ISPO untuk petani swadaya ini merupakan komitmen pemerintah kita kepada pasar global. Karena sebagian turunan kelapa sawit yang kita jual itu berasal dari milik petani. Untuk sekarang ini kita mulai dengan Pilot Project untuk beberapa KUD. Hasil sertifikasi ini akan dijadikan rujukan untuk sertifikasi seluruh kebun petani ke depannya,†ujar Zulher.
Â
Salah satu syarat Sertifikasi ISPO yaitu KUD/Poktan itu harus binaan perusahaan perkebunan yang telah memperoleh sertifikasi ISPO. Hal itu dimaksudkan agar kualitas turunan kelapa sawit yang dijual ke pasar global telah sesuai dengan prinsip green industry yang termuat dalam materi ISPO.
Â
Untuk itu, Dirjenbun memutuskan KUD yang disertifikasi yaitu KUD Amanah Binaan PT . Inti Indosawit Subur, KUD Mulia dan KUD Mulia Amanah binaan PT Sari Lembah Subur, KUD Tandan Batuah Binaan PT Kimia Tirta Utama.
Â
Selain itu, Zulher menjelaskan bahwa perusahaan perkebunan di Riau yang telah memiliki sertifikasi ISPO yaitu 22 perusahaan dan sedang proses sertifikasi ISPO yaitu 44 perusahaan.
Â
Sementara itu tim UDNP Herma Komara menjelaskan, mereka optipmis sertifikasi ini akan berjalan lancar.
Â
“Kita berkomitmen untuk membantu CPO Indonesia bisa tembus ke pasar global. Petani sebagai salah satu pelaku usaha perkebunan tentu memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan industri ini nantinya. Bukti komitmennya, kita menyediakan anggaran untuk sertifikasi ini. jadi petani jangan khawatir tentang pembiayaan ini,†ujar Herma.(rls/syawal)
Â
Â