BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU – Bekerja keras serta mandiri menjadi prinsip dalam hidup Sutono, Kepala Divisi Sales and Marketing sekaligus Kepala Devisi HRD GA Wilayah kerja PT Riau Jaya Cemerlang (RJC) main delar Wilayah Riau Kepri.
Â
Kepada bertuahpos.com, ia pun berbagi kisah perjalanan karir dari bangku kuliah hingga menggeluti bidang yang sama semakali jauh dari bayangannya sebelumnya.
Â
Yah, dunia otomotif bukan bagian dari cita-citanya. Apalagi menilik background pendidikannya sebagai Sarjana Hukum, jelas jauh dari bidang otomotif. Namun menjalani bidang penjualan atau menjadi sales, bukanlah sesuatu yang asing untuknya.Â
Â
Sejak duduk di bangku kuliah, Sutono sudah bekerja menjadi sales panci, selama satu tahun. Ia juga pernah menjadi sales sarung, dan sales handuk di kota Kembang Bandung.
Â
Kala itu motivasinya hanya satu, mencari uang untuk membiayai kuliah. “Biaya kuliah harus saya cari sendiri. Jadi ya dengan bekerja saat itu,” kenangnya kepada bertuahpos.com.
Â
Barulah setelah mengantongi gelar sebagai Sarjana Hukum, ia pun mencoba peruntungan untuk bekerja di dunia otomotif.Â
Â
“Pertama saya bergabung di Astra Motor dengan tugas di Kalimantan Barat. Itu tahun 2004 hingga 2005. Kemudian pindah ke Suzuki di Jambi selama 4 tahun sebagai Manager Operasional,” sebutnya.
Â
Mulai saat itu, dunia otomotif terutama pada sepeda motor tidak lepas lagi dari dari pekerjaanya. Pada tahun  2010, Sutono pindah ke bumi Melayu Lancang Kuning Riau untuk mengadi nasib bekerja di Main delaer Suzuki Ria Jaya Cemerlang (RJC).
Â
Ia pun langsung dipercayai dua posisi sekaligus. Yaitu menjadi Kepala Devisi Sales dan Marketing serta Kepala Devsisi HRD GA. Wilayah kerja PT RJC main delar Wilayah Riau Kepri.
Â
Tentu menjabat dua posisi sekaligus bukanlah sesuatu yang mudah dijalani. Tetapi Sutono memiliki prinsip dan strategi dalam menjalankan tugas -tugas yang diembankan.
Â
“Kuncinya, saya selalu berorientasi dalam pembentukan SDM. Artinya bagaimana kita mencetak SDM yang memiliki kemapuan seperti kita,” paparnya.
Â
Jika berhasil, makan otomatis kerja kita pasti akan lebih ringan. Â SDM yang sudah terbentuk juga sangat mudah memahami cara berpikir, prinsip-prinsip kerja dan budaya perusahaan.
Â
Tidak hanya membentuk prestasi karyawan saja, tetapi yang paling penting adalah membentuk karakter baik tim maupun perorangan. Perlu tim yang solid serta mengerti visi dan misi yang tim ingin dicapai.
Â
“Jadi yang saya butuhkan bukan orang-orang pintar saja. Melainkan orang yang mengerti. Dalam arti mengerti apa yang harus dikerjakanya tanpa kita harus memerintahkanya. Ketika saya masuk RJC yang pertama saya bentuk adalah budaya perusahaan,” akunya.
Â
Budaya perusahaan itu bagaimana perilaku -perilaku karyawan tersebut dapat memahami perusahaan, bukan sebaliknya. Dan hal ini tidak mudah, ia butuh dua tahun untuk membentuknya.
Â
RJC sendiri merupakan perusahaan ke empat tempatnya berkarir. Ada satu kebanggaan saat ia meninggalkan perusahaan-perusahaan sebelumnya. Yaitu penggantinya merupakan anggota tim yang pernah dididiknya. (yogi)
Â
Â