BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kebijakan pemerintah memberi suntikan dana terhadap sejumlah BUMN diprediksi juga akan memberi signal baik bagi pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun demikian, suntikan dana yang dikucurkan pemerintah dalam rangka penambahan modal sebaiknya dilakukan terhadap BUMN yang go publik.
Â
Head of Capital Market Information Center Riau, Marketing Divion Emon Sulaeman, Jumat (23/01/2015) mengkhawatirkan suntikan dana tersebut bukan untuk penambahan modal perusahaan, melainkan hanya untuk menjaga agar BUMN tersebut tidak kolaps.
Â
“Karena kita mengetahui bahwa tidak semua BUMN go publik. Memang secara bisnis potensinya ada. Cuma kalau mengucurkan dana hanya untuk menjaga perusahaan agar tidak bangkrut, sama sekali tidak menguntungkan,” katanya.
Â
Bursa saham juga mencermati terlebih dahulu alasan kongkrit pemerintah memberikan alokasi data tersebut. Untuk perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam IHSG pastinya tetap ada pengaruh perbaikan terhadap pergerakan saham. Kecuali perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan produk dan sangat perpengaruh terhadap pasar.
Â
“Apapun perusahaannya, kalau dia tercatat pada bursa tentunya ada pengaruh,” tambahnya.Â
Â
Dilansir dari beberapa pemberitaan nasioanl, pemerintah pusat berencana untuk memberi suntukan dana sebesar Rp 48 Triliun untu beberapa perusahaan BUMN. Dana tesebut didapat dari hasil pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM)
Â
Perusahaan yang akan dapat suntikan dana lebih diprioritaskan di sektor infrastruktur. Presiden Jokowi menuturkan BUMN sektor infrastruktur menjadi prioritas karena selalu memberikan keuntungan ke depannya.Â
Â
Ia juga menyebut negara-negara maju saat ini adalah negara yang memajukan terlebih dulu infrastrukturnya. Dengan menyuntikkan dana pemerintah ke BUMN, Jokowi berharap ada keuntungan sampai lima kali lipat yang terjadi setelahnya.(melba)