BERTUAHPOS, JAKARTA – Pihak DPR-RI menyambut baik penghapusan kebijakan bea masuk impor kedelai dari 5% menjadi 0%. Kebijakan ini diharapkan membantu menurunkan harga kedelai di tingkat perajin, namun harus diberlakukan sementara.
Â
“Saya kira untuk jangka pendek setuju. Karena fluktuasi nilai mata uang rupiah dan anomali cuaca yang membuat harga kedelai itu tinggi,” ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Herman Khaeron kepada detikFinance, Minggu (22/9/2013).
Â
Menurutnya, kebijakan pembebasan bea masuk impor kedelai menjadi 0% harus dicabut dalam waktu 3 bulan mendatang atau sampai akhir tahun saja. Ia beralasan, awal tahun stok kedelai nasional akan meningkat.
Â
“Tetapi di waktu 3 bulan kebijakan tersebut harus segera dicabut karena masuk masa panen kedelai lokal. Jadi memang kebijakan ini bukan untuk jangka panjang,” imbuhnya.
Â
Ia pun berharap, Perum Bulog segera sigap untuk menyerap kedelai lokal saat masuk musim panen nanti. Bulog harus mampu menjual untuk mengintervensi harga kedelai di tingkat ecer/perajin.
Â
“Saya lihat Bulog harus mampu menyerap dan harus bisa mengintervensi pasar,” katanya.
Â
Â
Â
(detik.com)