BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — ASITA Riau menilai kebijakan pemerintah menghapus penerbangan rute internasional, akan menjadi kemunduran bagi sektor pariwisata, khususnya di Riau.
Sebagaimana diwacanakan, ada 15 bandara yang masuk dalam usulan bandara internasional, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tidak termasuk dalam usulan tersebut.
Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah mengatakan, jika memang Bandara SSK II Pekanbaru tidak masuk dalam bandara dengan rute penerbangan internasional, maka ini akan menjadi bencana bagi industri dan bisnis pariwisata di Bumi Lancang Kuning.
Dia menambahkan, secara angka, memang jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Riau tidak tembus di 100 ribu kunjungan pada tahun 2022. Namun, kata Dede, status Bandara SSK II Pekanbaru sebagai bandara internasional juga tidak membebani negara
“Lalu bila tidak, mengapa layanan internasional di Pekanbaru akan ditutup, ini yang masih kami pertanyakan,” ungkapnya.
“Bagi kami ini adalah bencana, karena tidak bisa dipungkiri warga Melayu Riau di Negeri Jiran banyak yang sudah menetap di Malaysia, merekapun acap kali pulang kampung ke Kampar, ke Kuansing dan Kabupaten lainnya di Provinsi Riau,” ujarnya.
Selain itu, Dede menyebut, saat ini sudah banyak orang Riau yang mengunjungi Malaysia dan Singapura untuk berlibur, berobat, termasuk kepentingan keberangkatan umrah.
Dengan demikian, jika Bandara SSK II Pekanbaru tidak lagi berstatus bandara internasional, tentu akan ada konsekuensi atas keperluan-keperluan tersebut. “Tentu risikonya para wisatawan tidak bisa lagi langsung berkunjung ke Pekanbaru dan sebaliknya,” ucapnya.
Dede meminta soal rencana kebijakan ini perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut sebelum benar-benar diputuskan dan dijalankan. Apalagi, para pebisnis ASITA yang sudah menjual paket perjalanan liburan sejak jauh-jauh hari akan mengalami kendala dan kerugian besar jika rute internasional di Bandara SSK II Pekanbaru dihapus.
Selama ini, kata dia, layanan penerbangan internasional di bandara itu telah memberi timbal balik yang selama ini dirasakan oleh pelaku usaha. Selain bisa jual paket perjalanan wisata ke luar negeri, mereka juga bisa menawarkan dan membawa tamu ke Riau melalui bandara tersebut.
Dede menyebut, sebagai bentuk respon atas kondisi ini, ASITA Riau akan melakukan koordinasi dengan ASITA pusat agar berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mendorong agar rencana penghapusan rute penerbangan internasional di Bandara SSK II Pekanbaru dapat dipertimbangkan kembali.***[Melba]