Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam. (HR Al-Bukhari)
Saat menjalankan aktivitas sehari-hari, kita sebagai manusia akan melakukan interaksi dengan manusia lainnya, bahkan dengan makhluk hidup lainnya. Salah satunya dengan menggunakan mulut dan lidah. Kita saling berbicara satu sama lain.
Islam mengajarkan umatnya agar selalu berkata baik. Jika tidak, lebih baik diam. Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam. (HR Al-Bukhari)
Allah menegaskan bahwa setiap manusia tidak akan pernah lepas dari sebuah pertanggungjawaban, termasuk dari apa yang dia ucapkan. Lisan kerap kali membuat seorang manusia tidak selamat. Bahkan dalam menjalani roda kehidupan di dunia ini.
“…karena, tidak ada orang yang bisa selamat dari bahaya lisan. Tidak ada cara lain kecuali dengan diam,” kata Imam Al Ghazali dalam kitab: Alal al Lisan, yang telah diterjemahkan oleh Fuad Kauma menjadi: Bahaya Lisan. “Oleh sebab itu agama memuji sikap diam bahkan menganjurkannya,” tulisnya.
Dia menambahkan dengan membubuhkan sebuah hadis, bahwa diam adalah kebijaksanaan, dan sedikit orang yang mampu melakukannya.
Dari Abdullah Ibn Sufyan, bahwa ayahnya berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah. Wahai Rasulullah beritahukanlah kepadaku tentang Islam akan sesuatu yang aku tidak akan bertanya kepada seseorang pun setelah engkau. Maka beliau berkata. “Katakanlah aku beriman kepada Allah kemudian istiqomahlah!” Ayah Abdullah Ibn Sufyan kemudian bertanya lagi apakah gerangan yang harus aku pelihara? Rasulullah SAW lantas menunjukkan lidahnya dengan tangannya.”
Uqbah ibn Amir berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Ya Rasulullah apakah keselamatan itu? Beliau menjawab, tahanlah lisanmu dan hendaknya rumahmu menyenangkanmu (karena penuh dengan dzikir-dzikir dan menangislah atas kesalahanmu (karena menyesal).
Diriwayatkan oleh Sahal ibn Saidi bahwa Rasulullah berkata: Barangsiapa berjanji kepadaku akan menjaga apa yang ada di antara janggut dan kumisnya (mulut) dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan), niscaya aku akan menjamin surga baginya.
Dalam sabda beliau yang lain. Barangsiapa menghindari kejahatan qabqabnya, dzabdzab dan laqlaqnya berarti ia telah menghindari dari semua kejahatan.***[Melba]