BERTUAHPOS.COM — Di tingkat provinsi, angka stunting di Riau berhasil ditekan atau diturunkan pada tahun 2022. Namun faktanya terdapat tiga daerah di Riau yang malah mencatatkan pertumbuhan angka stunting di tahun itu.
Adapun ketiga daerah yang mencatatkan pertumbuhan angka stunting di tahun 2022 yakni, Kota Pekanbaru, Siak dan Indragiri Hilir (Inhil).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, pada tahun 2021 angka stunting di Inhil sebesar 28,4%, naik menjadi 28,5% di tahun 2022.
Lalu di Siak pada tahun 2021 angka stunting sebesar 19% dan naik menjadi 22% di tahun 2022. Kondisi yang sama juga terjadi di Kota Pekanbaru dari 11,4% menjadi 16,8%.
“Dari data ini dapat kita lihat bahwa ketiga daerah ini menunjukkan angka stuntingnya meningkat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin, Sabtu, 28 Januari 2022.
Dia menambahkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka stunting meningkat di tiga daerah tersebut. Adapun faktor tersebut diantaranya; meningkatnya jumlah populasi balita, dan adanya temuan kasus stunting baru
“…walaupun secara keseluruhan angka stunting di Riau menurun. Dengan demikian, dari 12 kabupaten kota di Riau tercatat ada tiga daerah dengan pertumbuhan angka stunting, sedangkan sembilan daerah lainnya mengalami penurunan,” jelasnya.
“Tentu ini menjadi tugas yang berat bagi kepala daerah di Inhil, Siak, dan Pekanbaru di tahun 2023 untuk mengejar target penurunan stunting di 14%,” ucap Zainal.
Sementara itu, daerah yang mencatatkan penurunan angka stunting tertinggi di Riau adalah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dari 29,7% di tahun 2021 menjadi 14,7% di tahun 2022 atau turun sebesar 15%.
Lalu ada Bengkalis dari 21,9% tahun 2021 menjadi 8,4% di tahun 2022 atau turun sebesar 13,5%. Pelalawan saat ini di angka 11,2%, dan Dumai 12,8.
Sebelumnya, Pemprov Riau mencatat penurunan angka stunting secara signifikan sepanjang tahun 2022.
Penurunan angka stunting itu berdasarkan data yang dirilis dari hasil survei status gizi Indonesia atau SSGI oleh Kementerian Kesehatan RI. Tercatat dalam setahun (2021-2022) terjadi penurunan angka stunting di Riau hingga 5,3%.
Pada tahun 2021, angka stunting di Riau berada di 22%, dan pada 2022 menjadi 17%. Dengan demikian, Riau hanya perlu mengejar penurunan sekitar 3% untuk mencapai target penurunan stunting nasional di angka 14%.
Dari data tersebut tercatat ada penurunan angka stunting secara signifikan di Riau, bahkan dalam kurun waktu setahun terakhir.
“Kalau kita lihat data-data sebelumnya, dalam dua tahun hanya sekitar 1,7% penurunan. Sejak 2021 ke 2022 barulah angkanya turun hingga 5,3%,” tuturnya.
Dengan demikian, Riau berada di posisi ketiga secara nasional yang mencatatkan keberhasilan penurunan stunting dalam angka besar.
Adapun provinsi dengan penurunan stunting tertinggi, yakni Kalimantan Selatan di posisi pertama dengan angka penurunan sebesar 6,2%.
Lalu Kalimantan Utara dan Sumatera Selatan yang mencatatkan angka penurunan sama sebesar 5,4%, dan Riau dengan angka penurunan sebesar 5,3%.
“Kami berterima kasih banyak kepada seluruh Puskesmas yang ada di Riau. Mereka yang punya wilayah, mereka yang bertukus lumus, merekalah yang menjadi ujung tombak dalam setiap kegiatan penurunan angka stunting yang dilakukan pemerintah daerah. Kami, di provinsi statusnya hanya membina,” ujar Zainal.***[Melba]