BERTUAHPOS.COM – Pemerintah Indonesia dinilai telah gagal mewujudkan swasembada atau kemandirian pangan dalam negeri.
Padahal, pemerintah punya tugas untuk jaga dan menguatkan, serta mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Hal ini, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Gerbang Tani Idham Irsyad mengatakan, Gerbang Tani melihat pemerintah Joko Widodo (Jokowi) telah gagal membangun kemandirian dan kedaulatan pangan nasional.
Sebuah Fakta Kegagalan Sederhana
Menurutnya, kegagalan ini dapat dilihat dari berbagai fakta yang ada.
Mulai dari kebijakan, tata kelola kelembagaannya, hingga faktor-faktor yang kemudian terbangun.
“…kita melihat suatu kesimpulan bahwa negara gagal mendaulatkan pangannya,” ujar Idham dikutip dari Republika, Sabtu, 7 Januari 2023.
Dia mengungkapkan, prinsip dari kedaulatan pangan secara sederhana dapat dilihat dari produksi pangan oleh rumah tangga petani.
Namun faktanya produksi pangan justru banyak ditopang dari impor.
Idham menyebut, salah satu dari poin penting dari kedaulatan pangan sudah terabaikan. Karena pangan kita justru bertumpu pada produk luar.
“Padahal, Indonesia — melalui pemerintah — punya ruang dan kesempatan untuk bisa bangun tahapan satu per satu untuk menuju kedaulatan pangan,” tuturnya.
Keterlibatan Investor Hingga Dugaan Adanya Mafia Pangan
Idham menjelaskan, sebenarnya pangan di Indonesia saat ini tidak dikontrol oleh produsen rumah tangga petani yang merupakan produsen utama.
Menurut dia, ada keterlibatan investor, dan bahkan mungkin sebagian kebijakan telah dikontrol oleh kartel dan mafia pangan.
“Bahwa ketidakcocokan antara satu kementerian dan kementerian lain, itu menunjukkan bahwa negara ini sedang tidak menuju kepada upaya membangun satu per satu tahapan kemandirian dan kedaulatan pangan kita,” kata Idham.***