BERTUAHPOS.COM — OJK mencatat initial public offering (IPO) atau aksi penawaran umum perdana saham di pasar modal Indonesia masih akan terjadi di tahun 2023. Bahkan nilainya mencapai di atas Rp1 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menjelaskan ada sejumlah rencana penawaran umum perdana saham dengan nilai di atas Rp1 triliun pada pipeline OJK.
“Meski demikian, Inarno mengatakan rencana IPO tersebut masih dapat berubah sewaktu–waktu,” katanya dalam konferensi pers.
Dia menambahkan, aksi IPO itu masih akan sangat bergantung pada kesiapan calon emiten, kondisi pasar, dan faktor–faktor lainnya. Adapun jumlah rencana IPO yang ada di pipeline OJK pada tahun depan adalah sebanyak 64 calon perusahaan.
Sementara itu, total rencana rights issue ada sebanyak 12 perusahaan di pipeline OJK. Secara keseluruhan, total rencana penawaran umum dari aksi IPO, rights issue, dan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) mencapai 90 emiten.
Inarno menjelaskan hingga 28 Desember 2022 OJK telah mencatat 224 aktivitas emisi penghimpunan dana yang terdiri dari saham, obligasi, dan sukuk dengan total nilai penawaran umum mencapai Rp266,41 triliun.
Jumlah tersebut terdiri atas 123 aktivitas Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) EBUS, 44 Penawaran Umum Terbatas (PUT), dan 59 penawaran umum perdana saham.
Catatan tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan total dana terhimpun pada 2021 lalu dengan Rp363,29 triliun dari 194 aktivitas penawaran umum.***