BERTUAHPOS.COM — Gubernur Riau Syamsuar mempertanyakan kontribusi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terhadap sektor pendidikan. Menurut Syamsuar, selama perusahaan itu dikelola oleh BUMN belum ada satupun beasiswa dikeluarkan untuk putra dan putri di Riau.
Hal ini, kata dia, jelas jauh berbeda ketika perusahaan pertambangan migas itu dikelola oleh Caltex dan Chevron yang selalu mengucurkan anggarannya untuk beasiswa dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Riau.
“Caltex dulu ada (beasiswa), Chevron juga ada, PHR kapan? Jangan nanti beda antara perusahaan swasta dengan perusahaan negara. PHR ini kan perusahaan negara,” kata Syamsuar saat ditemui di Kantor Gubernur Riau, Senin, 26 Desember 2022.
Kondisi ini, kata Syamsuar, perlu menjadi catatan bagi PHR agar keberadaannya di Riau tidak sebatas melakukan kegiatan usaha di sektor migas, dan abai terhadap tanggung jawab di sektor pendidikan.
Selain itu, Syamsuar juga menyoroti tidak adanya perhatian PHR terhadap masyarakat suku asli di Riau, seperti sakai dan lainnya. Padahal, sewaktu perusahaan ini dipegang oleh swasta selalu ada bantuan pendidikan bagi anak-anak suku pedalaman.
“Chevron dan Caltex dulu selalu memperhatikan anak-anak Suku Sakai Fasilitas beasiswa selalu diberikan. Harapan saya untuk yang sekarang (PHR) juga ada. Mungkin untuk Suku Bonai yang khusus lah, terutama di wilayah area operasi mereka,” sebutnya.
Gubri menyebut, dalam rapat koordinasi sembilan gubernur dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, juga sudah ditegaskan bahwa seluruh perusahaan pertambangan harus peduli terhadap kondisi pendidikan di wilayah operasional mereka.
“Makanya saya minta kalau perlu PHR harus buat lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah. SDA itu bisa habis, SDM berkualitas lah yang akan melanjutkannya. Itu catatan saya untuk PHR,” kata Syamsuar.***