BERTUAHPOS.COM — Pemprov Riau khawatir dengan maraknya narkoba, seks bebas dan kelompok LGBT—sadar atau tidak mereka menunjukkan eksistensinya.
LGBT ditolak di Indonesia. Perilaku ini dianggap jauh bertentangan dengan norma-norma hukum, agama, hingga adat dan budaya. “Masalah ini harus terus menjadi perhatian bersama,” kata Gubernur Riau Syamsuar.
Dalam silaturahmi dengan ICMI Riau pada 24 Desember 2022 lalu, Syamsuar mengatakan bahwa dirinya banyak menerima laporan mengenai kasus-kasus seperti ini, tidak hanya di lingkungan keluarga tapi sudah merambah ke kelompok pelajar dan mahasiswa. “Bahkan SD-pun ada,” tuturnya.
Syamsuar menyebut, hadirnya kelompok-kelompok ini serta maraknya peredaran dan penggunaan narkoba dan perilaku seks bebas akan bermuara pada tingginya kasus HIV/AIDS. Oleh sebab itu, dia mengajak semua pihak untuk menaruh perhatian serius pada persoalan ini
Dia meyakini, bahwa persoalan HIV/AIDS yang kini dihadapi Riau sangat mungkin ada kaitannya dengan perilaku seks menyimpang yang disebut LGBT.
“…seluruh pihak untuk membuka mata, melihat kembali. Karena permasalahan ini nyata di depan mata kita.”
Kata dia, mau sampai kapan hal-hal seperti dibiarkan, atau hanya sebatas menjadi isu yang dibahas di forum tanpa ada langkah nyata untuk penyelesaiannya.
“Jika hanya kita biarkan, maka murka Allah akan datang di Bumi Lancang Kuning,” tuturnya, khawatir.
Menurutnya, perilaku LGBT, narkoba dan seks bebas, sangat bertentangan dengan adat dan budaya Melayu yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Namun fakta miris memperlihatkan bahwa fenomena ini terus berkembang baik disadari atau tidak.***[Melba]