BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, adalah salah satu sosok menteri kontroversial di Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo.
Salah satu isu yang kerap dideranya, yakni sosok menteri yang diatur atau patuh pada investor atau Pemerintah China yang memiliki kepentingan investasi di Indonesia.
Ini kesekian kalinya Luhut Binsar menepis isu itu. Dia membantah sebagai ‘kacung’ para investor maupun Pemerintah China yang berinvestasi di Indonesia.
Tepisan ini disampaikan Luhut dalam rapat pimpinan nasional atau Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang digelar secara hybrid, pada Jumat, 2 Desember 2022.
“Orang pikir kita diatur nggak ada sama sekali saya mau diatur orang (China), dari Hongkong. Saya mau diatur, nggak pernah saya mau diatur. Kalau nggak masuk logika saya, nggak masuk dengan tim saya, enggak akan pernah (bisa diatur),” ungkapnya seperti dilansir dari kompas.com, Sabtu, 3 Desember 2022.
Luhut kemudian mengungkapkan hal yang sebaliknya, dengan mengatakan bahwa China lah yang diatur atau mengikuti Pemerintah Indonesia.
Terbukti dengan adanya penambahan fakultas yang fokus pembuatan baterai lithium di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, dan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.
“Kita bikin Fakultas Lithium di Unhas, kita bikin juga di ITB. Kerja sama dengan siapa? kerja sama dengan China. Kita suka nggak suka, mereka disuruh-suruh mau dia,” ujar Luhut.
Berbeda dengan negara barat. Mantan Jenderal Satgas Tempur Kopassus ini menceritakan pengalamannya saat melobi para investor dari negara barat tersebut.
“Kalau di (negara) barat itu, kita sudah pakai dasi, sudah ini itu. Kita selesai makan, terus mereka (investor dari negara barat) itu bilang ‘oke thank you, will discuss later’. Padahal, makannya sudah pakai wine mahal lagi,” ungkap Luhut.
“Kalau sama ape’-ape’ (sebutan investor dari China) ini nggak pakai apa-apa, kita minum begini “oke we sign 25 billion dollar AS“, sudah. Jadi saya alamin itu dengan Anindya (Bakrie),” lanjutnya.
Intinya, Luhut memastikan tidak ada negara-negara luar yang mengatur pemerintahan Indonesia meski telah berinvestasi di Tanah Air.
“Saya bilang, enggak ada satu negara di dunia yang boleh dikte-dikte Indonesia. No country can’t dictat Indonesia. We know what we going to do. Jadi kita harus proud to be Indonesia. Anda jangan pernah melecehkan bangsamu sendiri saya titip buat kalian itu,” pesannya kepada jajaran Kadin.***