“Saya perlu menyatakan di sini bahwa 90 persen karhutla itu akibat ulah manusia. Makanya, Bapak Presiden berkali-kali menyatakan bahwa dirinya sangat yakin karhutla di Riau dan di seluruh Indonesia bisa diatasi kalau kita semua punya kemauan dan komitmen yang sama. Bahkan, Bapak Presiden menyatakan tekadnya untuk langsung turun ke lapangan guna mengawasi,” ungkap Siti lagi.
Â
“Kita akan desak terus. Kalau ada alatnya yang kurang belum memenuhi standar harus segera dipenuhi. Sejauh ini mereka memenuhi apa yang kita perintahkan,” sebut Andi
Atas dasar itulah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar rapat bersama mengantisipasi karhutla di Provinsi Riau, khususnya menghadapi kemungkinan terjadinya karhutla pada pertengahan atau akhir Februari 2015 ini.
Rapat yang berlangsung pada Kamis (08/01/2014) itu langsung Menteri LH dan Kehutanan Siti Nurbaya didampingi Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman dan Kabareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius di Gedung Kementerian LH dan Kehutanan, kawasan Senayan, Jakarta.
Hadir juga para pejabat eselon satu dan dua di lingkungan Kementerian LH dan Kehutanan serta beberapa kepala dinas dan badan dari Provinsi Riau, seperti Kadis Kehutanan Irwan Effendi, Kepala Bappeda M Yafiz, Kepala Inspektorat M Latif dan Kepala BLH Yulwiriati serta para pengusaha sektor kehutanan dan perkebunan di Provinsi Riau.
“Pertemuan ini sangat penting untuk menyatukan persepsi dan komitmen kita semua dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya karhutla pada pertengahan atau akhir Februari mendatang,” ujar Menteri LH dan Kehutanan Siti Nurbaya. (melba/rls)