BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pengamat Ekonomi Industri UIR, Azharuddin M Amin mencatat sepanjang tahun 2007 hingga 2014, komoditi sektor perkebunan yang mengalami kemajuan hanya perkebunan sawit. Sementara sisanya bisa dikatakan jauh merosot, bahkan terancam mati. “Sub perkebunan lainnya tidak berkembang sama sekali, bahkan terus mengalami kemunduran. Yang ada mati semua,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Senin (05/01/2015).
Satu penyebab utamanya yakni, tidak ada kebijakan pemerintah, atau kebijakan politik yang mengarah pada perbaikan untuk sektor perkebunan. Pemerintah hanya memberpanyak perkembangan pada sektor jasa. Tidak tanggung-tangung, dampak besarnya sangat terasa pada merosot kesejahteraan masyarakat yang bergantung hidup pada sektor perkebunan.
Azhar mengatakan semakin diperkuat dari hasil data yang dirilis oleh TP2K, yang menyebutkan angka kemiskinan di Riau tercatat 21 persen lebih. Sementara pemerintah Riau terus menyebutkan bahwa investasi dan pertumbuhan ekonomi di Riau meningkat. “Aneh rasanya, kalau pertumbuhan ekonomi di Riau meningkat, semakin bertambah pula masyarakat miskin,” katanya.
Hal ini, lanjutnya, dapat dibuktikan dalam gambaran kehidupan masyarakat dibeberapa daerah di Riau. “Kita lihat di Inhil, masih ada sekitar 74,29 persen daerah yang belum dialiri listrik, atau sebanyak 130 desa di Kabupaten Inhil. Hanya 25,71 persen saja yang sudah ada listriknya. Apak tak miris itu kita lihatnya,” tambahnya. (melba)