Hal itu disampaikan Adizar kepada bertuahpos.com, usar serah terima bus air kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. “Pemerintah provinsi maupun pusat komit (railway), siap dengan biayanya,” katanya Selasa (30/12/2014).
Dirinya berharap kepada pemerintah daerah maupun masyarakat turut berpartisipasi mewujudkan rencana itu. “Seperti dalam pembebasan lahan. Masyarakat harus peduli itu untuk kepentingan bersama,” ujarnya.
Dengan demikian rencana bangun jalur kereta api bisa berlangsung lancar tidak ada hambatan. “Pemerintah komit, pembiayaan siap, tergantung daerah. Angkutan kereta api ini untuk mengurangi beban lalu lintas,” sebutnya.
Dilansir dari Antarariau.com, Kementrian Perhubungan Indonesia berencana membangun jalur kereta api (railway) lintas Sumatera sepanjang lebih seribu kilometer dengan nilai yang mencapai Rp30 triliun. Akses transportasi tersebut potensial untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Menurut Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia, Hermanto proyek tersebut akan menjadikan Provinsi Riau sebagai daerah yang potensial sebagai persinggahan kereta lintas Sumatera. Dengan demikian, Riau cukup substansial dalam pengembangan akses transportasi tersebut.
Ia mengatakan, jalur kereta api tersebut dirancang dengan melewati beberapa daerah kabupaten/kota di Riau meliputi Duri, Pekanbaru, Dumai hingga beberapa kawasan pelabuhan, seperti Tanjung Buton dan Kuala Enok dengan luas hampir 500 kilometer.
Pembahasan tersebut, lanjut dia, adalah untuk percepatan pembangunan rel kereta api se Sumatera yang diharapkan pemda juga dapat membantu kelancaran pyoyek ini.
“Untuk pengembangan akan dimulai dari Rantau Perapat Sumatera Utara. Kemudian lanjut ke Riau, Sumbar dan Palembang dengan panjang 1.071 kilometer meter dan diprogramkan dalam lima tahun ke depan,” katanya. (riki)