BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemerintah Provnsi Riau optimis bahwa perekonomian Riau masih tetap beda di atas rata-rata nasional. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman mengakan bahwa perekonomian Riau saat ini menduduki peringakat ke 5 dalam daftar peningkat ekonomi Indonesia.
“Perubahan iklim karena faktor kenaikan BBM memang sempat terjadi perubahan perekonomian di Riau. Namun pertunbuhan ekonomi Riau masih diatas rata-rata yakni 6,2 persen,” ujarnaya saat Musda KNPi Riau di Hotel Grend Central beberapa waktu lalu.
Ia berharap, pergerakan perekonomian di Riau masih tetap bertahan di angka tersebut. Hal ini juga menjadi dalam satu tolak ukur dalam rangka menyambut kehadiran Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015 nanti.
“Mudah-mudahan perekonomian Riau tetap bagus sehingga kita bisa bersaing dalam masyarakat ekonomi asia nantinya,” tambahnya.
Plt Guberi juga mengajak mengajak pemuda Riau untuk bersama-sama menyukseskan pembangunan Provinsi Riau yang sudah disinergikan dengan pembangunan nasional.
“Pemuda adalah agen perubahan. Karena itu peran pemuda sangat menentukan untuk pembangunan Riau,” ujarnya.
Meskipun optimis, pemprov juga tak bisa menyangkal kondisi perekonomian Riau yang terbilang melambat selama lima tahun terakhir. Seperti dipaparkan Bank Indonesia (BI) perwakilan Riau dalam konferensi pers bulan ini.
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau tahun 2013 menempatkan Riau di posisi ke lima secara nasional setelah Jawa Tengah. Yakni mencapai Rp522 triliun atau berkontribusi sebesar 5,7 persen terhadap perekonomian nasional. Namun dalam kurun waktu lima terakhir, ekonomi Riau justru menunjukan trend melambat.
“Kondisi ekonomi Riau sekarang ini dapat kita maklumi, karena memang situsinya sulit. Ada sedikit pengereman agar stabilitas tidak terganggu,” ujar Mahdi Muhammad Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau, Saat acara pertemuan tahunan Bank Indonesia 2014.
Pertumbuhan ekonomi Riau dengan migas pada triwulan III 2014 tercatat sebesar 1,7 persen. Namun dengan mengeluarkan unsur migas, pertumbuhan ekonomi Riau tumbuh lebih tinggi sebesar 6,4 persen (yaer on year/yoy).
Sedangkan dari sisi sektoral, perlambatan utama didorong oleh kontraksi yang signifikan pada sektor pertambangan. Sementara dari sisi penggunaan, perlambatan terjadi pada komponen investasi.
Dimana dari berita sebelumnya Mahdi mengatakan secara garis besar, pertumbuhan ekonomi di Riau pada lima tahun terakhir tumbuh namun melambat. Pertumbuhan Ekonomi Riau pada semester II 2014 dengan memasukkan unsur minyak, maka ekonomi Riau tumbuh sebesar 2,48 persen lebih rendah bila dibandingkan di triwlulan I. Dimana ekonomi Riau tumbuh sebesar 4,34 persen.‬
Perlambatan ekonomi Riau pada triwulan II 2014 didorong oleh melambatnya kinerja sektor pengasil barang (tradables) dan sektor non tradables. sedangkan dari sisi penggunaaan perlambatan ekonomi Riau utamanya didorong oleh kontraksi yang terjadi pada komponen ekspor. (advetorial/melba)