BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemerintah masih mengkhawatirkan adanya potensi penyebaran covid-19 pascalibur lebaran Idul Fitri. Sejauh ini, kementerian terkait masih akan melihat perkembangan kasus dalam 25 hari usai libur panjang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari pengalaman sebelumnya, kenaikan kasus mulai terjadi pada hari ke-25 sesudah hari raya. Budi juga telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Kemenkes akan memantau potensi lonjakan selama kurun waktu tersebut.
“Kami mengusulkan kepada Bapak Presiden kalau tunggu dulu sekitar 20-25 hari ke depan untuk melihat apakah ada pola kenaikan yang sama,” kata Budi dalam Keterangan Pers yang diunggah dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Dia mengatakan, mobilitas warga kala Idul Fitri bisa menjadi penyebab peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air. Selain itu, Budi juga memantau subvarian Omicron BA.2 yang sudah terdeteksi di Indonesia dan berbagai negara.
Budi mencontohkan Taiwan dan Amerika Serikat sebagai dua negara yang sedang mengalami lonjakan kasus yang disebabkan oleh subvarian baru ini. Tidak hanya BA.2, ada pula dua varian baru dari virus Covid-19, yakni subvarian BA.4 dan BA.5.
Adapun subvarian baru ini tidak serta-merta meningkatkan kasus konfirmasi Covid-19 di suatu negara. Budi mencontohkan Inggris, India, dan Indonesia tak mengalami lonjakan kasus signifikan meski ada varian BA.2.
“Kami mengamati ada satu negara Afrika Selatan yang ada kenaikan sedikit dan itu disebabkan varian baru, BA.4 dan BA.5. Tapi karena memang kenaikannya masih sedikit dan jumlahnya masih belum banyak,” ujarnya.
Budi juga menyorot keberhasilan Indonesia yang sudah memberikan vaksin di angka 406 juta dosis vaksinasi Covid-19. Jumlah dosis ini sudah disuntikkan pada 199,4 juta masyarakat Indonesia, dihitung dari Januari 2021 hingga minggu lalu, “Jadi kalau dulu disampaikan oleh satu majalah internasional terkemuka bahwa Indonesia butuh 10 tahun, sekarang dalam waktu 16 bulan kita sudah berhasil menyuntikkan 406 juta dosis vaksin ke seluruh masyarakat Indonesia,” kata Budi.***