BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Himpunan Kerukunan Tani Indonesia [HKTI] meminta agar Menteri BUMN Erik Thohir memberikan klarifikasi dan penjelasan lebih lanjut, terhadap pernyataannya tentang adanya ‘mafia bibit’
Wakil Ketua Dewan Pembina HKTI Rahmat Pambudi, dalam dialog di Profit, CNBC Indonesia mengungkapkan, dirinya sangat paham dengan kegeraman Erick Thohir, sehingga muncul ungkapan adanya ‘mafia bibit’.
“Menurut saya pernyataan itu positif. Tapi tentu diklarifikasi dan perlu adanya penjelasan lanjut,” terangnya.
Dia menambahkan, bahwa kata ‘mafia’ adalah konotasi negatif dalam terminologi, seolah-olah menandakan ada kejahatan atau tindakan kriminal yang terorganisir.
Sejauh ini, publik juga sudah banyak disuguhkan dengan kata-kata seperti itu, seperti, “mafia pangan, mafia minyak goreng dan lain-lain […]”. Saat ini, yang paling penting harus ada solusi yang ditawarkan pemerintah untuk mengentaskan persoalan tersebut.
“Terutama untuk masalah bibit. Memang selama ini sering kami temukan di lapangan adanya bibit-bibit yang tidak tersertifikasi, atau bahkan ada bibit dengan sertifikat palsu. Terutama pada bibit tebu dan sawit. Meski demikian, tujuan utamanya bagaimana masalah ini bisa terselesaikan,” terang Rahmat.
Dia juga meminta agar masyarakat mengerti bahwa definisi benih dan bibit memiliki arti sangat luas. Tidak hanya di lingkungan pertanian dan perkebunan, benih dan bibit juga berada pada ruang lingkup peternakan.
Rahmat menambahkan, sejak lama HKTI pernah mengusulkan kerjasama dengan pemerintah, bagaimana agar masyarakat bisa mendapatkan bibit berkualitas.
“Kalau kita bicara sertifikat bibit palsu, ya memang ada dan perlu diklarifikasi dan ini harus diselesaikan. Kalau menteri bisa menyelesaikan, sara kira itu sangat bagus sekali, terutama Pak Erick dan Pak Lutfi yang memang punya kewenangan di sini,” tuturnya.***
[bpc2]