BERTUAHPOS.COM — Apa itu ekonomi makro? Jika merujuk pada istilah kata, ekonomi makro atau makro ekonomi terdiri dari 2 suku kata, yakni ekonomi dan makro. Kedua suku kata ini memiliki makna yang berbeda, namun menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan jika dibahas dalam lingkup ekonomi makro.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang atau harta, seperti keuangan, perdagangan, dan perindustrian.
Sedangkan makro merujuk pada jumlah atau ukuran yang besar. Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa makro ekonomi adalah bahasan ilmu ekonomi berskala besar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian ekonomi makro adalah cabang ilmu seputar ekonomi secara keseluruhan, termasuk kinerja, perilaku, hingga proses pengambilan keputusan. Ini juga masih berkaitan dengan penggunaan faktor produksi secara efisien agar tercipta kesejahteraan masyarakat yang maksimal.
“Makro ekonomi adalah sebuah upaya untuk menganalisis suatu fenomena atau peristiwa, biasanya guna mengetahui sebab akibat dari peristiwa tersebut,” kata Adam Smith yang telah dinobatkan sebagai Bapak Ekonomi Dunia.
Sedangkan pengertian ekonomi makro menurut Budiono — yang merupakan penulis buku Ekonomi Makro — mengungkapkan bahwa, ekonomi makro merujuk pada cabang ilmu untuk mengetahui pertumbuhan perekonomian suatu negara serta pokok-pokok ekonominya dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Karena ekonomi makro adalah studi ekonomi secara menyeluruh dan dalam skala besar, sehingga ini sering dipakai sebagai instrumen analisis untuk merancang berbagai kebijakan terkait pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, inflasi, hingga keseimbangan neraca negara.
Lantas seperti apa kebijakan-kebijakan ekonomi makro itu? Sebagaimana kita ketahui, bahwa praktik ekonomi makro dipakai untuk membuat suatu kebijakan. Beberapa kebijakan dalam ekonomi makro adalah sebagai berikut.
- Kebijakan moneter
Kebijakan pertama dari ekonomi makro adalah kebijakan moneter. Kebijakan ini juga menjadi pembeda antara ekonomi makro dan mikro. Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral negara.
Kebijakan moneter mencakup tentang langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat, mulai dari mempengaruhi penawaran atau peredaran uang di masyarakat hingga mengubah tingkat bunga pada periode tersebut.
Singkatnya, kebijakan moneter ditujukan untuk mengukur banyaknya dana yang dikeluarkan bank sentral di suatu negara. Sebab, perputaran uang dalam bank sentral berpengaruh pada tinggi rendahnya tingkat inflasi.
Oleh sebab itu, peran kebijakan moneter dalam ekonomi makro adalah untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi negara.
- Kebijakan fiskal
Dalam mempengaruhi pengeluaran agregat atau jalannya perekonomian suatu negara, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal melalui langkah-langkah untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran negara.
Peran kebijakan fiskal dalam ekonomi makro adalah guna mempengaruhi pendapatan nasional, tingkat investasi nasional, distribusi pendapatan nasional, dan sebagainya.
- Kebijakan segi penawaran
Kebijakan terakhir dalam ekonomi makro adalah kebijakan segi penawaran yang lebih menekankan pada keseimbangan neraca keuangan negara atau perusahaan.
Kebijakan segi penawaran juga digunakan dalam peningkatan efisiensi kegiatan produksi suatu usaha dan gairah untuk bekerja dengan cara mengurangi pajak pendapatan rumah tangga.
Umumnya, pemerintah melaksanakan kebijakan ini melalui pemberian insentif pada perusahaan-perusahaan yang terus berinovasi, menggunakan teknologi terbaru, dan melakukan pengembangan kualitas produknya.
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO
Dalam penerapannya, ada tiga ruang lingkup utama ekonomi makro, di antaranya:
- Kebijakan pemerintah
Dari ketiga kebijakan pemerintah yang telah disebutkan tadi merupakan bentuk upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan inflasi, pengangguran, atau persoalan ekonomi makro lainnya.
- Menentukan perekonomian negara
Ruang lingkup kedua yang dijelaskan dalam ekonomi makro adalah kemampuan produksi produk ataupun jasa dari suatu negara. Rincian pembahasannya yaitu mulai dari pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan atau investasi, pengeluaran konsumsi rumah tangga, serta ekspor dan impor.
- Pengeluaran agregat atau menyeluruh
Ruang lingkup terakhir yang dibahas dalam ekonomi makro adalah tingkat pengeluaran agregat atau secara menyeluruh. Jika tingkat pengeluaran agregat tidak ideal, maka akan muncul masalah perekonomian lainnya.
TUJUAN EKONOMI MAKRO
Selain menciptakan perekonomian yang seimbang dan ideal, tentunya masih ada banyak tujuan lainnya. Beberapa tujuan dari kebijakan makro ekonomi adalah sebagai berikut.
- Menciptakan pertumbuhan ekonomi
Tujuan pertama dari kebijakan ekonomi makro adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal tersebut akan meningkatkan pendapatan nasional secara otomatis. Sehingga kegiatan perekonomian pun akan meningkat dalam jangka panjang.
- Meningkatkan pendapatan nasional
Tingginya pendapatan nasional menunjukkan adanya peningkatan pula dalam kegiatan produksi suatu negara. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada meningkatnya kesejahteraan dan pendapatan per kapita negara tersebut.
- Menstabilkan keadaan perekonomian
Selanjutnya, tujuan ekonomi makro adalah untuk menstabilkan perekonomian negara. Dapat dikatakan stabil adalah ketika ekonomi suatu negara bisa mencapai keseimbangan pada neraca pembayaran dan permintaan persediaan barang.
Kestabilan ekonomi ini penting karena akan menjadi cerminan kondisi dan kemampuan ekonomi negara di mata pelaku ekonomi dari negara lainnya.
- Meratakan distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan yang merata bisa dikatakan sebagai impian semua negara, sebab ketika distribusi pendapatan ini merata, maka kemakmuran masyarakat juga akan tercapai.
- Mengembangkan kapasitas produksi nasional
Dengan mengembangkan kapasitas produksi, negara juga akan mampu meningkatkan pertumbuhan serta pembangunan ekonominya.
- Membuat neraca pembayaran seimbang
Tujuan selanjutnya dari analisis ekonomi makro adalah membuat neraca pembayaran luar negeri seimbang agar tidak terjadi defisit, serta meningkatkan devisa negara lewat peningkatan kegiatan ekspor.
- Meningkatkan kesempatan kerja
Peningkatan produktivitas nasional tidak hanya berpengaruh pada kapasitas produksi, namun juga membuka peluang kesempatan kerja yang lebih tinggi.
- Mengendalikan inflasi
Tujuan terakhir dari analisis ekonomi makro adalah sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi. Hal tersebut dilakukan dengan menekan harga yang berlaku seminimal mungkin lewat beberapa kebijakan, seperti cash ratio politik pasar terbuka, hingga politik diskonto.
Itulah pengertian ekonomi makro, ruang lingkup dan tujuannya.***