BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dosen Program Studi (prodi) Teknik Informatika Universitas Islam Riau (UIR) mendapatkan bantua dana penelitian sebesar USD 5000 pada Grand Internasional dari Japan-Asean Science, Technology and Innovation Platform (JASTIP). Proposal berjudul “Analysis of Haze Concentration in Particulate Matter (PM 2.5) caused by Forest Fires for Smart City based on Internet of Things Technology”.
Diketuai Dr Evizal ST Meng, berkolaborasi dengan tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Jepang, dari 100 lebih proposal yang masuk, yang diterima hanya 31 proposal penelitian. UIR berhasil masuk dalam salah satu proposal yang diterima tersebut.
Adapun perguruan tinggi kolaborasi dari UIR Indonesia, Universitas Teknologi Malaysia (UTM) Malaysia, dan Kyoto University Japan.
Dalam penelitian ini nantinya akan ada nama-nama perwakilan dari ketiga perguruan tinggi tersebut yaitu Dr Arbi Haza Nasution mewakili UIR, Prof Dr Sharul Kamal Abdul Rahim mewakili Universiti Teknologi Malaysia dan Prof Dr Shoichiro Hara mewakili Kyoto University Japan.
Dengan terpilihnya proposal yang diajukan oleh akademisi UIR ini dan mendapatkan dana untuk pelaksanaan program tersebut maka diharapkan UIR sebagai salah satu perguruan tinggi serta institusi pendidikan dapat berkonstribusi secara umum dan khusus dalam kemajuan penelitian dan pendidikan sesuai dengan Misi UIR yaitu menyelenggarakan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bereputasi internasional.
Dekan Fakultas Teknik UIR, Dr Eng Muslim ST MT menyampaikan dengan keberhasilan dosen teknik UIR mendapat pendanaan penelitian dari luar negeri diharapkan dapat menambah kerjasama dan kolaborasi khususnya penelitian antara UIR dan beberapa universitas di luar negeri. “Kegiatan penelitian diyakini semakin bermanfaat dan semakin bertaraf internasional sesuai dengan visi UIR menjadi universitas berkelas dunia. Ini juga tentunya menjadi acuan semangat yang tinggi bagi dosen lainnya,” kata Eng Muslim.
Dengan adanya colaboration research ini menjadi publikasi bersama, baik bagi UIR yang merupakan perguruan tinggi di Indonesia, Malaysia ataupun Jepang. “Karena, jika pihak Malaysia atau Jepang membuat penelitian ini maka akan tercantum nama UIR-Indonesia, begitupun sebaliknya jika UIR melakukan penelitian ini maka otomatis akan tercantum nama Malaysia dan Jepang dalam penelitian tersebut,” tutur Muslim.
JASTIP atau Japan-Asean Science, Technology, and Innovation Platform adalah sebuah platform atau wadah untuk mendukung inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan riset, serta untuk mempercepat pencapaian outcome dalam mendukung Sustainable Development Goals (FDGs). JASTIP juga dapat diartikan simbol kolaborasi sains dan teknologi antara Jepang dengan berfokus kepada negara-negara Asia Tenggara yaitu ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang diharapkan dapat berkontribusi untuk mempromosikan penelitian kolaboratif dan pemberian hibah penelitian bagi para akademisi serta peneliti di negara Asia Tenggara. (rls)