BERTUAHPOS.COM — China beri sinyal damai dengan Taiwan dan akan terus mendorong hubungan baik, serta berharap kedua negara ini bersatu kembali. Namun perdamaian itu, tentu tidak gratis. Harus ada harga yang dibayar.
Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan China bersedia berdamai dengan Taiwan dengan syarat Taiwan harus siap menentang setiap kegiatan separatis atau campur tangan asing
Dua tahun terakhir, China telah mengklaim Taiwan secara demokratis sebagai wilayahnya. Cara ini dilakukan China dengan menempatkan aktivitas militer di wilayah Taiwan.
Dalam pembukaan pertemuan tahunan parlemen China, Li mengatakan Beijing berpegang pada prinsip ‘satu China’, yang menyatakan Taiwan adalah bagian dari China.
“Kami akan memajukan pertumbuhan hubungan damai di Selat Taiwan dan penyatuan kembali China. Kami dengan tegas menentang setiap kegiatan separatis yang mencari ‘kemerdekaan Taiwan’ dan dengan tegas menentang campur tangan asing,” ujar Li dikutip dari Reuters.
Di sisi lain, Dewan Urusan Daratan Taiwan menentang hal tersebut dengan mengatakan China harus lebih fokus menangani masalah nyata rakyatnya dan mempromosikan demokrasi daripada merusak aturan dan ketertiban internasional dengan cara menyatukan Taiwan dengan China.
“Opini publik Taiwan dengan tegas menentang kerangka politik, intimidasi militer dan penindasan diplomatik yang dipaksakan oleh China. Taiwan yang demokratis adalah kekuatan untuk perdamaian dan stabilitas regional,” jelas Dewan Urusan Daratan Taiwan.
Diketahui, kebanyakan orang Taiwan tidak menunjukkan minat untuk diperintah oleh Cina yang otokratis. Sebelumnya, presiden Taiwan Tsai Ing-wen kembali terpilih pada 2020 dengan janji membela demokrasi Taiwan dan menentang China. Tsai mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China. (bpc2)