BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – PT PLN (Persero) memperoleh pinjaman untuk kebutuhan investasi senilai Rp 8,5 triliun dari beberapa bank nasional. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai proyek PLN. Sekretaris Perusahaan PLN, Adi Supriono mengatakan, PLN menerima kucuran pinjaman dana sejumlah Rp 6,5 triliun dari sindikasi kredit empat bank yaitu dengan porsi masing-masing Bank BNI senilai Rp 2,5 triliun, BRI Rp 2 triliun, BCA Rp 1 triliun dan BII Rp 1 triliun.
“Satu hari sebelumnya PT Bank Rakyat Indonesia meningkatkan kerja samanya untuk mendukung pengembangan sektor ketenagalistrikan melalui fasilitas pinjaman bilateral,” kata Adi, di Jakarta, Kamis (18/12/2014). Perjanjian pinjaman kredit ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit bilateral senilai Rp.2 triliun telah dilakukan pada Rabu 17 Desember 2014 juga bertempat di Gedung PLN Pusat, Jakarta.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, mengatakan dana pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek investasi PLN. “Kita tidak spesifik bahwa dana dari sindikasi ini untuk proyek tertentu. PLN itu proyeknya banyak, jadi mana kala proyek itu membutuhkan pendanaan kita langsung tarik untuk dibayarkan ke proyek tersebut.
Dana ini untuk semua proyek yang didanai menggunakan dana internal dan dana pinjaman yang dijalankan menggunakan anggaran PLN,” paparnya Nur. Untuk mendukung kenaikan penjualan tenaga listrik nasional yang rata-rata mencapai 8 persen pertahun, PLN melaksanakan program investasi per tahun dengan menggunakan sumber dana antara lain dari kas internal, APBN, penerusan pinjaman dari Pemerintah dan pinjaman PLN. Dukungan pendanaan dari sindikasi bank nasional,menurut Direktur Bisnis Banking BNI, Krishna R. Suparto, menunjukkan industri kelistrikan merupakan infrastruktur yang sangat strategis.
“Kita lihat ini sesuatu yang sangat feasible dan sangat penting untuk kita dukung. Dan sejauh ini, khususnya PLN, kita lihat kinerjanya baik sekali. Walaupun banyak sekali tantangan-tantangan, sejauh ini rating kreditnya PLN sangat baik. Kinerja keuangannya juga baikâ€, pungkas Krishna. (Pew/Ahm/Liputan6)