BERTUAHPOS.COMÂ – Harga minyak mentah Brent naik tipis dengan posisi di atas US$61 dolar per barel pada perdagangan Kamis 18 Desember 2014. Penurunan harga yang tajam sebelumnya, telah memaksa perusahaan untuk memangkas investasi sektor hulu di seluruh dunia.
Antara lain, Chevron Corp yang harus menahan rencananya untuk mengebor minyak di Laut Beaufort, Kanada, tanpa batas waktu. Sedangkan Marathon Oil memotong belanja modal sekitar 20 persen.
Produsen minyak Kanada juga mesti menghemat anggaran belanja 2015. Seperti Husky Energy, MEG Energy, dan Penn West Petroleum termasuk di antara mereka yang mengkaji kembali anggaran modal dalam menanggapi penurunan harga minyak mentah.
Pada pekan ini, Brent merosot ke level terendahnya pada US$58,50 per barel. Harga hampir jatuh setengah nilainya sejak rekor Juni. Faktor yang memengaruhinya adalah produksi minyak di Amerika Serikat meningkat, pertumbuhan permintaan yang lemah dan keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) pada bulan lalu yang tidak memangkas produksi.
“Sepertinya, investor cenderung mendukung harga sekitar US$60 per barel,” ujar analis investasi Daniel Ang seperti dikutip Reuters, Kamis.
Namun, ia melanjutkan, dengan produksi AS yang masih kuat, tren penurunan harga minyak tampaknya akan terus berlanjut untuk saat ini. “Saya pikir, itu hanya masalah waktu sebelum Brent menembus di bawah US$60 per barel lagi,” kata Ang (Viva)