BERTUAHPOS.COM – Sebagian pasangan suami-istri (pasutri) cenderung enggan melakukan hubungan intim di usia yang tidak lagi muda. Padahal, hubungan intim merupakan salah satu perekat saat usia perkawinan terus bertambah.
Bagi pasangan muda, aktivitas seksual bisa jadi merupakan saat-saat yang paling dinanti. Gairah dan energi yang masih tinggi membuat hubungan intim dilakukan menggebu-gebu. Bahkan, sebagian di antaranya bisa melakukannya setiap hari.
Namun, seiring perjalanan waktu dan usia perkawinan memasuki usia lebih dari 10 tahun, gairah seksual sejumlah pasanganpun mulai meredup. Terlebih saat anak-anak mulai beranjak dewasa dan mulai mendapatkan cucu, pasangan suami-istri mulai enggan melakukan hubungan intim.
Wajar tentunya, mengingat orang-orang yang telah berusia lanjut secara alami mengalami penurunan hormonal, seperti hormon estrogen, progesteron,dan juga androgen. Akibat penurunan hormon ini akan memengaruhi gairah seks yang terkadang ikut menurun.
Tak hanya itu, orang-orang yang telah berusia 40 tahun biasanya lebih disibukkan oleh beberapa aktivitas,seperti pekerjaan maupun keluarga. “Aktivitas seksual terkait erat dengan aspek fisik dan psikologiskedua pasangan,” ungkap Asistant Professor dari Departement Obstetric dan Ginecology Feinberg School of Medicine Northwestern University George Lazarou.
Hubungan intim antar pasangan membutuhkan kesiapan fisik dan emosi untuk menjalin keintiman. Sementara emosi meliputi perasaan terhadap pasangan, pengalaman melakukan hubungan bersama pasangan dan kepuasan seksual.
Pada wanita, saat usia 30-an sampai awal 40-an akan merasakan kenikmatan hubungan intim bersama pasangan. Namun, tetap saja kualitas pasangan dipengaruhi oleh situasi, usia, tingkat hormonal dan kesehatan secara keseluruhan. ”Selanjutnya wanita akan memasuki masa menopause, sedangkan pria akan mengalami andropause,” kata Lazarou, seraya menambahkan bahwa kondisi itu akan mengakibatkan penurunan libido seksual.
Begitu hormon mulai berkurang,maka kondisi psikologis seseorang pun akan terpengaruh. Itu sebabnya, seorang wanita pada masa itu akan menolak untuk berhubungan seksual. Berbagai alasan pun mereka kemukakan. Mulai dari rasa tidak nyaman saat berhubungan, sampai dengan tekanan psikologis yang mereka rasakan seusai melakukan hubungan intim.
Menurut psikolog dari LembagaTerapan Psikologi Universitas Indonesia Irma Gustiana A MPsi, pada masa itu pria dan wanita mengalami krisis usia pertengahan yang memengaruhi kehidupan seksual. Pada wanita karena memasuki menopause, berarti cairan vagina (lubrikasi) berkurang.
Walaupun masih bisa melakukan hubungan seksual, wanita menopause cenderung tidak merasakan kenyamanan karena sakit saat berhubungan. Kondisi tersebut diperparah dengan keadaan fisik yang mulai memudar, apalagi bagi kaum hawa. Bentuk badan yang tidak lagi bagus, wajah keriput turut mengurangi tingkat kepercayaan diri. Wanita pun lebih disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga. Alhasil, gairah seksual pun bukan lagi menjadi prioritas.
”Sedangkan pada pria, setelah memasuki usia pensiun akan terjadi perubahan ekonomi, ”papar Irma. Saat memasuki masa pensiun, banyak hal yang mesti disesuaikan karena tidak ada pemasukan bisa menyebabkan stres. Emosi menjadi tidak stabil sehingga muncul pikiran tidak mampu memuaskan pasangan.
Perubahan-perubahan ini mengakibatkan gairah seksual menurun. “Kondisi kesehatan secara keseluruhan seperti penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes juga menyumbang penurunan gairah seksual di usia senja,” tandas Irma. (bpc3)