BERTUAHPOS, JAKARTA – Penekanan nilai rupiah terhadap dolar AS membawa dampak terhadap terbatasnya stok notebook maupun netbook dari distributor di pasaran ritel, terutama untuk jenis-jenis tertentu.
Â
Meski terbatasnya stok tersebut belum mempengaruhi penjualan secara keseluruhan, tetapi menjadikant peritel yang seharusnya mampu meraih keuntungan dari penjualan unit barang yang dicari pembeli, menjadi gagal lantaran tidak ada barang dari distributor.
Â
Hendra Gunawan, Kepala Toko Maju Jaya Komputer, ITC Cempaka Mas Mega Grosir mengatakan saat ini kesulitan mendapatkan pasokan notebook maupun netbook dari distributor.
Â
“Kami tidak tau penyebab pastinya, tapi kemungkinan besar bisa akibat pelemahan rupiah terhadap dolar, karena distributor kan mendapatkan barangnya dari prinsipal dibayar dengan dolar, jadi kemungkinan untuk menghindari kerugian akibat tidak laku semua, maka barang yang disediakan pun terbatas,” tuturnya, kepada Bisnis, Sabtu (7/9/2013).
Â
Akibatnya, lanjut Hendra, pihaknya hanya mampu menjual barang-barang yang sudah tersedia seadanya saja, tidak lengkap, seperti beberapa barang yang dicari pembeli.
Â
“Menurut saya daya beli masih ada, meskipun ada kenaikan harga sekitar Rp100.000-Rp200.000 setiap unit. Tapi karena ndak ada barang yang dijual seperti permintaan pembeli, jadinya kami nggak jadi dapat untung,” ujarnya.
Â
Pihaknya sangat mengharapkan nilai rupiah dapat stabil kembali sehingga kepastian dan ketenangan berdagang dapat terjaga dengan baik.
Â
“Harapannya bisa kembali dibawah Rp10.000 per dolar, kalau terus naik, kami kuatir akan berpengaruh pada perusahaan. Dan untuk menekan biaya operasional, kemungkinan besar dampaknya adalah pengurangan karyawan, kan kasihan juga,” ujarnya.
Â
Karena, lanjutnya, kalau kelamaan tidak ada barang yang dijual seperti yang diminta atau dicari pembeli, maka toko jadi sepi, dan akibatnya berpengaruh terhadap omzet.
Â
Hendra mengaku saat ini tokonya masih terbantu dengan tetap stabilnya penjualan assesoris pendukung untuk kelengkapan notebook atau netbook tersebut, seperti mouse, headset, kipas pendingin, dan lain-lain.
Â
Menurutnya, omset khusus dari notebook atau netbook turun sekitar 20%, tetapi secara keseluruhan omzetnya masih stabil, karena terbantu oleh penjualan asesoris.
Â
“Asesoris biasanya memang lebih stabil penjualannya, karena pasti banyak yang cari, sebagai pelengkap notebook maupun netbook yang sudah dibeli, atau pun sekedar membeli asesoris aja untuk menambah kelengkapan notebook/netbook yang sudah dipunyai sebelumnya, seperti modem, speaker aktif, dan lainnya ” tutur penjaga tenant asesoris lainnya yang enggan disebutkan namanya, di ITC Cempaka Mas.
Â
(bisnis.com)