BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar mengingatkan kepada semua pihak—terutama lembaga yang dipercaya masyarakat untuk mengelola wakaf—untuk tidak bermain-main dengan harta dan dana wakaf.
Hal ini disampaikan Syamsuar saat memberikan pengarahan dalam seminar wakaf yang digelar oleh badan Wakaf Indonesia (BWI) di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Selasa, 2 November 2021.
“Saya pernah mengelola wakaf waktu di Siak dulu, transparansi dan keterbukaan kita dalam mengelola wakaf ini harus betul-betul dilakukan. Masyarakat bisa menilai apa yang kita buat dengan dana wakaf ini, terutama terhadap wakaf uang,” ujarnya.
Syamsuar menyebut, kunci upata kepercayaan masyarakat dalam mengelola dana wakaf tidak lain bentuk pertanggungjawaban. Jika hal tersebut sudah berjalan sebagaimana mestinya, akan sangat berdampak terhadap minat masyarakat untuk ikut serta berwakaf.
“Makanya, saya mempertegas bahwa dana yang dikelola itu harus disampaikan secara terbuka. Misal dapat Rp600 miliar. Dikemanakan uang itu, sampaikan secara terbuka kepada masyarakat dan jangan ada yang ditutup-tutupi,” sambungnya.
Selain itu, hal terpenting yang perlu dilakukan bersama yakni meningkatkan literasi masyarakat terhadap wakaf, terutama wakaf uang. Meskipun gerakan berwakaf di Riau saat ini sudah banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi.
“Memang masyarakat kita di Riau ini sudah lama tahu apa itu wakaf, namun itu tidak menjadi tren, karena selama ini kita beranggapan bawa yang bisa berwakaf itu hanya orang kaya saja. Padahal tidak demikian,” kata Syamsuar.
“Rp1.000 pun boleh kita berwakaf. Ini lah namanya gotong royong untuk kesejahteraan umat. Saya percaya dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk berwakaf, maka ekonomi syariah di Riau juga akan semakin tumbuh,” tuturnya. (bpc2)