Keluhan ini disampaikan Usuf, salah seorang pengepul kelapa di Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) Kabupaten Inhil, Selasa (09/12/2014).
“PT Sambu tidak mau beli kelapa yang ada tumbuhnya (tunas, red) dan kalau pun mau hanya dibeli dengan harga Rp 250 saja. Jadi kami tidak bisa membelinya kalau harganya segitu. Sedangkan kalau kualitasnya seperti kelapa yang baru diambil dari pohonnya itu dan berukuran besar kami beli sekitar Rp 1300 lah perbiji,” ujarnya.
Kondisi ini tentunya membuat para petani kelapa semakin resah dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi pengaruh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ikut mempengaruhi harga bahan makanan serta kebutuhan lainnya.
Sangat disayangkan, hingga saat ini Pemerintah Daerah belum juga memperlihatkan kepeduliannya terhadap para petani kelapa ini. Masyarakat juga harus menikmati permainan harga yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang telah memiliki lahan sendiri.(ezy)