BERTUAHPOS.COM, NEW YORKÂ – Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 29/11/2014), karena para pedagang memperkirakan harga minyak mentah lebih rendah akan mendukung ekonomi AS.
Harga minyak mentah anjlok pada Jumat karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak menurunkan produksinya pada pertemuan Kamis (27/11) di Wina.
Kartel, yang memproduksi sepertiga dari minyak mentah dunia, mempertahankan pagu produksi kolektif 30 juta barel per hari. Minyak mentah AS turun 10 persen karena keputusan OPEC dan menetap di 66,15 dolar AS per barel pada Jumat.
Para analis mengatakan harga minyak mentah lebih rendah dapat menguntungkan belanja konsumen AS, yang menyumbang sekitar 70 persen dari produk domestik bruto negara itu.
Dolar AS menguat karena investor mengangkat harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebelum pertengahan 2015 mengingat momentum kenaikan ekonomi.
Harga minyak yang lebih rendah juga mendorong kekhawatiran disinflasi di zona euro dan Jepang. Euro berada di bawah tekanan karena laporan menunjukkan pada Jumat bahwa inflasi di daerah tersebut jatuh ke tingkat terendah lima tahun 0,3 persen pada November.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,76 persen menjadi 88,276 pada akhir perdagangan, tepat di bawah tertinggi empat tahun 88,44.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,2443 dolar dari 1,2471 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5629 dolar dari 1,5736 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8504 dolar dari 0,8545 dolar.
Dolar AS dibeli 118,75 yen Jepang, lebih tinggi dari 117,81 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9657 franc Swiss dari 0,9639 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1425 dolar Kanada dari 1,1343 dolar Kanada. (Wartaekonomi)