BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU – Perguruan tinggi di Riau seharusnya menjadikan program komunitas investor muda, sebagai studi dalam pembelajaran di kampus khususnya mahasiswa ekonomi. Hal ini dikatakan Kepala Pusat Pasar Informasi Pasar Modal (PIPM) Riau Emon Sulaiman kepada bertuahpos.com di kantornya, Rabu (19/11/2014).
“Kita, Riau seharusnya mencontoh perguruan tinggi yang ada di Jogja, dimana dosen sudah mengimplementasikan bentuk-bentuk kelompok studi pasar modal sebagai penilaian,”paparnya.
Kehadiran studi pasar modal mengajarkan mahasiswa untuk tahu bagaimana bekerja pada dunia bisnis yang sesungguhnya. “Sistem penilaianya kalau dalam kelompok pasar modal tersebut untung maka diberikan nilai C, dan kalau untungnya lebih maka akan diberikan nilai B, jadi mereka para masiswa akan lebih berhati-hati dalam belajar, dan melakukan investasi karena mereka dihadapi langsung dengan bisnis sungguhan,” tambahnya.
Emon menilai, di Riau masih banyak mahasiswa yang mengaku belum punya modal dan penghasilan. Sistem pemikiran seperti ini pada dasarnya salah, karena tanpa disadari, mahasiswa punya potensi tagihan, yang setiap bulan dapat orang tua.
“Jadi bagi mahasiswa yang ingin lakukan bisnis investasi, maka dia harus minta kepada orang tua untuk meberikan tagihan tersebut selama 5 bulan kedepan atau dimajukan, jadi 5 bulan kedepan orang tua tidak memberikan lagi, sehingga mahasiswa akan lebih berhati-hati dalam lakaukan pengelolan keuangan, selain itu mereka akan berpikir dengan uang yang sudah diminta bagaimana supaya berlaba,”paparnya.(Yogi)