BERTUAHPOS.COM, JAKARTA. Kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi berhasil mengangkat performa rupiah.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ini perkasa 0,5% menjadi 12.146 per dollar AS pada pukul 08.53 WIB. Ini merupakan penguatan terbesar sejak 29 Oktober lalu.
Sementara itu, nilai kontrak rupiah untuk pengantaran 12 bulan ke depan di pasar non deliverable forwards (NDF) menguat 0,8% menjadi 12.935 per dollar AS.
Sedangkan nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Dollar Rate (JISDOR) berada di level 12.146 per dollar AS pada hari ini. Angka tersebut menguat dari posisi kemarin yang dipatok di posisi 12.193 per dollar AS.
Penguatan rupiah berkaitan erat dengan kenaikan harga BBM subsidi. Masalah kesehatan anggaran negara akibat subsidi BBM selalu jadi alasan pemerintah mengutak-atik harga BBM. Maklum, tahun 2014, subsidi BBM mencapai Rp 246,5 triliun, naik dari tahun 2013 yang Rp 179 triliun. Pemerintah berharap bisa menghemat anggaran setelah menaikkan harga BBM.
“Pemangkasan nilai subsidi cukup baik karena dananya bisa digunakan untuk kepentingan lain, khususnya infrastruktuk dan modal kerja yang sangat baik untuk outlook pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” papar Jonathan Cavenagh, foreign exchange strategist Westpac Banking Corp di Singapura kepada Bloomberg.
Selain itu, ada spekulasi bahwa bank sentral Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan khusus pada hari ini. “Faktor ini turut menyokong rupiah,” imbuhnya.
Catatann saja, Juru Bicara BI Peter Jacobs mengatakan, bank sentral akan menggelar pertemuan mendadak untuk mereview kebijakan moneter pada hari ini.(Kontan)
Â