BERTUAHPOS.COM, JAKARTAÂ – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami koreksi pada perdagangan saham Selasa pekan ini dipicu sentimen bursa regional.
“Terlepas dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM), kalau melihat pergerakan indeks akan mengalami koreksi. Selama empat hari terakhir cenderung sideways. Kemarin menguat tapi tak menembus level resistance 5.080,” kata Analis PT Mega Capital Securities Fadillah Qudsi saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
Dia menjelaskan, indeks saham cenderung turun juga imbas dari bursa regional. Fadillah menambah, indeks bursa Jerman dan Perancis melemah sehingga mempengaruhi IHSG. “Bursa Perancis dan Jerman turun 0,4 persen sehingga IHSG akan negatif,” lanjutnya.
Kenaikan harga BBM, menurut dia juga tidak akan berimbas banyak. Pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan harga BBM di level harga Rp 2.000-Rp 3.000.
“Kenaikan BBM pun tahu sudah diperhitungkan sebelumnya Rp 2.000- Rp3.000. Kalau sampai Rp 5.000 beda lagi,” tutur Fadillah.
Pada perdagangan saham hari ini, dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.000. Sedangkan resistance di level 5.080.
Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG masih terlihat galau untuk bergerak menguat dan bertahan di zona positifnya. Apalagi sentimen global kurang mampu memberikan hawa positif pada IHSG.
Laju IHSG sempat melampaui di target resistance 5.055-5.072 meski berakhir di bawah target tersebut dan sempat di kisaran target support 5.028-5.038.
“Laju IHSG pun diperkirakan kurang lebih tidak akan jauh berbeda di mana masih menyimpan potensi pelemahan, tetap waspadai pembalikan arah,” kata Reza.
Ia memprediksikan, IHSG akan direntang support 5.035-5.042 dan resistance 5.062-5.075 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Untuk akumulasi saham, Fadillah memilih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Charoen Pokhphand Tbk (CPIN), PT Alam Sutera Tbk (ASRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). (Amd/Ahm/Liputan6)
Â