BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Kebijakan Pemerintah dalam menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), seharusnya dapat sejalan dengan rencana pembangunan infrastruktur yang digagas pemerintah.
Walau begitu, pemberlakukan kenaikan harga BBM subsidi sebesar Rp3.000 per liter, dinilai tidak perlu dilakukan oleh Pemerintah. Pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, jika pemerintah menaikan sampai Rp3.000, artinya pemerintah memang membutuhkan dana untuk pembangunan.
“Naiknya Rp2.000 saja. Tetapi jika memang diperlukan, naik Rp3.000. Itu untuk belanja negara, untuk pembangunan infrastruktur, tergantung program pembangunan mereka,” tuturnya kepada Okezone, Senin (17/11/2014).
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan pemerintah akan menaikkan harga BBM setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali ke Indonesia. Seperti diketahui, Presiden Jokowi sendiri masih dalam lawatan ke luar negeri untuk menghadiri acara G-20.
“Iya memang perlu kita lebih cepat, dan insya Allah begitu Pak Jokowi tiba, itu segera diumumkan seperti itu,” ujar JK.
Dirinya menjelaskan, kepulangan Presiden Jokowi tersebut sekaligus untuk menjawab kenaikan harga sembako, karena pada November ada wacana pemerintah akan menaikkan harga subsidi BBM. “Supaya menghilangkan keragu-raguan,” jelasnya.
(wdi)